Ketika Kuku Panjang Menjadi Simbol Status di Zaman Kekaisaran Tiongkok

By Sysilia Tanhati, Jumat, 10 Februari 2023 | 12:00 WIB
Kuku memiliki beragam makna penting di zaman Kekaisaran Tiongkok. Salah satunya adalah kuku panjang simbol status seseorang. (Hubert Vos)

Nationalgeographic.co.id—Penyair Chao Chai dari Dinasti Tang (618 – 907) dalam “Song in Midnight” menggambarkan seorang wanita yang merindukan kekasihnya. Untuk menunjukkan cintanya, si wanita mengirimkan potongan kuku jarinya yang terawat rapi. Mengapa kuku dan bukan surat cinta? Rupanya, kuku panjang di zaman Kekaisaran Tiongkok menjadi simbol status.

Kuku dirawat dan dijaga sedemikian rupa sehingga menjadi salah satu harta yang berharga. Maka tidak heran jika si wanita dalam “Song in Midnight” mengirimkan salah satu miliknya yang paling berharga.

Makna penting kuku di zaman Kekaisaran Tiongkok

Di Tiongkok kuno, kuku panjang adalah tanda kasih sayang yang serius. Pasalnya, kuku memiliki makna yang luar biasa.

The Classic of Filial Piety, kompilasi diskusi antara Konfusius dan murid-muridnya tentang bakti, mencatat bahwa rambut, kulit, dan tubuh berasal dari orang tua. Dan seseorang tidak boleh menyakiti ketiga hal itu. “Ini adalah bakti menurut Konfusius,” tulis Yang Tingting di laman Sixth Tone. Konfusius juga sering digambarkan dengan kuku yang sangat panjang.

Meskipun tidak jelas kapan tepatnya orang Tionghoa memiliki kebiasaan memanjangkan kuku, ada cerita tentang pentingnya kuku sejak periode Negara Berperang (475 – 221 Sebelum Masehi).

Dalam satu kisah yang tercatat di Hanfeizi, sebuah teks politik dan hukum Dinasti Qin, penguasa negara Han, Zhao, menguji kejujuran bawahannya. Sang penguasa mengeklaim bahwa ia kehilangan salah satu kukunya dan berusaha menemukannya.

Menurut Konfusius, rambut, kulit, dan tubuh berasal dari orang tua. Dan seseorang tidak boleh menyakiti ketiga hal itu (Wikipedia)

Setelah melihat ekspresi cemas di wajah pemimpinnya, banyak bawahannya memotong kuku mereka dan menyerahkannya kepada penguasa. Semua mengatakan bahwa mereka telah menemukan kuku Zhao. Ini membuktikan bahwa mereka akan menggunakan cara yang tidak jujur ​​untuk mendapatkan bantuan politik. Zhao menghindari untuk memiliki bawahan seperti mereka di masa depan.

Kuku panjang sebagai simbol kekayaan dan status 

Baik pria maupun wanita dari kelas atas, terutama sastrawan, memanjangkan kukunya sebagai simbol kekayaan. Kuku panjang menandakan bahwa pemiliknya tidak harus melakukan pekerjaan kasar.

Namun terlepas dari konsensus bahwa kuku adalah bagian penting dari tubuh, beberapa pemimpin membuktikan komitmen pada kerajaan dengan mengorbankan kuku.