Nationalgeographic.co.id—Nazi menjadi bagian paling traumatik dalam sejarah peradaban manusia. Tak hanya sang Fuhrer—sebutan lain Hitler—yang bertanggung jawab atas semua kejahatan itu, tapi juga banyak tokoh keji di dalamnya.
Banyak tokoh keji nun kejam dalam partai itu, mulai dari Dr. Josef Mengele yang gila hingga menteri propaganda yang kejam, Joseph Goebbels, menjadi sederet nama antek Nazi, Adolf Hitler, membantunya membangun citra kesadisan.
Namun, dari semua tokoh biadab yang muncul dalam keanggotaan Nazi Jerman, salah satu wanita yang tak kalah kejamnya adalah Irma Grese.
"Ia tercatat melakukan sejumlah kejahatan yang sangat brutal bahkan lebih brutal di antara rekan senegaranya di Nazi," tulis John Kuroski kepada All Thats Interesting dalam artikel berjudul Meet Irma Grese, “The Beautiful Beast” And One Of The Nazis’ Most Feared Guards yang diterbitkan pada 25 Juni 2021.
Lahir pada musim gugur 1923, Irma Grese adalah salah satu dari lima bersaudara. 13 tahun setelah kelahiran Grese, ibunya dikabarkan bunuh diri setelah mengetahui bahwa suaminya berselingkuh dengan putri pemilik pub setempat.
Sepanjang masa kecilnya, Grese tumbuh dengan cacian hingga tekanan, termasuk di sekolahnya. Salah satu saudara perempuan Grese, Helene, bersaksi bahwa Grese diintimidasi oleh teman-temannya dan tidak memiliki keberanian untuk membela dirinya sendiri.
Akibat tak kuasa menanggung sejumlah rundungan yang menerpa dirinya, "Grese akhirnya memutuskan untuk putus sekolah sejak dia masih remaja," tambah John.
Untuk mendapatkan uang, Grese bekerja serabutan di pertanian, lalu di toko. Seperti banyak orang Jerman, ia akhirnya berjumpa dengan Hitler pada usia 19 tahun, dan diminta untuk bekerja sebagai penjaga di kamp konsentrasi Ravensbrück untuk tahanan wanita.
Satu tahun kemudian, pada tahun 1943, Grese dipindahkan ke Auschwitz, kamp kematian Nazi yang terbesar dan paling terkenal. Ia menjadi loyalis Nazi yang setia, berdedikasi, dan patuh, membuatnya dengan cepat naik pangkat menjadi pengawas senior.
Dengan menggenggam otoritas yang begitu besar, Irma Grese dapat sebebasnya melakukan ancaman dan tindak kesadisan yang mematikan kepada para tahanannya. Akibat kekejiannya, ia dijuluki "Hyena dari Auschwitz."
Olga Lengyel, interniran wanita yang selamat dari kamp di Auschwitz, menulis dalam memoarnya, bahwa Grese memiliki banyak perselingkuhan dengan anggota laki-laki Nazi lainnya, termasuk Mengele.