Kenali Ilse Koch: Salah Satu Monster Wanita Terbesar Holocaust

By Galih Pranata, Sabtu, 18 Februari 2023 | 07:00 WIB
Ilse Koch, ditetapkan sebagai salah satu penjahat Perang Dunia II. Perempuan berambut merah ini dike (Zika Zakiya)

Nationalgeographic.co.id—Holocaust adalah bagian tersuram sepanjang sejarah peradaban manusia. Nama-nama seperti Adolf Hitler, Josef Menegle, dan Heinrich Himmler dikenang sebagai tokoh utamanya.

Namun, masih ada tokoh lain yang sebenarnya sama jahatnya, tetapi nama mereka tidak cukup masuk dalam buku sejarah. Menariknya, ia adalah seorang wanita. Dialah Ilse Koch, Salah Satu Monster Wanita Terbesar Holocaust.

Menurut Abby Norman, Orang-orang menyebut Ilse Koch yang sadis dan barbar dengan julukan "The Bitch of Buchenwald."

Abby menulisnya kepada All Thats Interesting dalam artikel berjudul "“The Bitch of Buchenwald”: The Story Of Ilse Koch, One Of The Holocaust’s Biggest Monsters" yang diterbitkan pada 12 April 2016.

Koch, sudah sangat menyadari iklim ekonomi yang suram di Dresden, Jerman. Kemungkinan besar, ia merasa bahwa Partai Nazi akan memulihkan dan bahkan mungkin meningkatkan perekonomian yang sedang lesu.

Menjadi simpatisan Nazi bak gayung bersambut, Ilse Koch berjumpa dengan seseorang yang kelak menjadi suaminya, Karl Otto Koch. Mereka akhirnya menikah pada tahun 1936.

Tahun berikutnya, suaminya, Karl diangkat menjadi Komandan kamp konsentrasi Buchenwald dekat Weimar, Jerman. Kamp itu merupakan salah satu kamp pertama dan terbesar bagi Nazi.

Gerbang besi yang menuju ke kamp bertuliskan Jedem das Seine, yang secara harfiah berarti "untuk masing-masing miliknya", tetapi sejatinya merupakan pesan kepada para tahanan: "Setiap orang mendapatkan apa yang pantas diterimanya."

"Ilse Koch memanfaatkan kesempatan untuk terlibat dalam pekerjaan suaminya, dan selama beberapa tahun berikutnya memperoleh reputasi sebagai salah satu Nazi yang paling ditakuti di Buchenwald," imbuh Abby.

Ilse Koch dilaporkan para penyintas kamp Buchenwald gemar mengoleksi penutup lampu, sampul buku, dan sarung tangan, yang konon semua koleksinya itu terbuat dari kulit manusia.

Saksi kemudian mengingat bahwa Ilse Koch sering menunggang kuda melalui kamp untuk mencari tahanan yang memiliki tato menarik. Setelah menemukannya, tahanan itu akan dilucuti kulitnya sebelum dibakar, dan Koch diduga menyimpan kulitnya.

Memorial yang didirikan untuk kaum Yahudi korban holocaust di Buchenwald, Jerman. (Zika Zakiya)