Para Kaisar Tiongkok Tergiur ‘Ramuan Keabadian’, Tak Sadar Itu Racun

By Wawan Setiawan, Sabtu, 25 Februari 2023 | 07:00 WIB
Ilustrasi pahatan kayu tentang 'Meletakkan ramuan ajaib di atas tripod' dari Xingming guizhi (Petunjuk tentang Sifat Spiritual dan Kehidupan Tubuh) oleh Yi Zhenren, sebuah teks Taois tentang alkimia internal yang diterbitkan pada tahun 1615. (Wellcome Images/ Wikipedia)

Nationalgeographic.o.id - Ramuan keabadian atau dikenal juga sebagai 'ramuan kehidupan' adalah zat legendaris yang ditemukan di banyak kebudayaan kuno. Ramuan ini diharapkan dapat memberikan kehidupan abadi bagi orang yang mengonsumsinya.

Sejarah Tiongkok dipenuhi dengan kaisar dan orang penting lainnya yang berusaha untuk dapat hidup selamanya, tetapi malah meninggal sebelum waktunya karena ambisi mereka.

Para kaisar ini biasanya melindungi para alkemis Tao, yang akan memberi mereka semacam zat yang konon dapat memberi mereka keabadian. Bagaimanapun, menelan ramuan semacam itu, tentu saja tidak memungkinkan mereka untuk hidup selamanya.

Dalam banyak kasus ramuan, yang mengandung unsur yang sangat beracun menjadi yang bertanggung jawab atas kematian orang-orang yang mengonsumsinya.

Ramuan keabadian adalah konsep yang dapat ditemukan dalam mitologi Tao. Salah satu kisah paling terkenal tentang ramuan ini adalah tentang Chang'e, dewa bulan Tiongkok.

Menurut cerita rakyat Tiongkok, Chang'e adalah istri dari Hou Yi, pemanah legendaris yang menembak jatuh sembilan dari 10 matahari yang membakar bumi. Sebagai hadiahnya, Hou Yi diberikan ramuan keabadian.

Meskipun ada variasi tentang apa yang terjadi selanjutnya, ceritanya berakhir dengan Chang'e meminum ramuan itu sendiri, dan akibatnya ia melayang ke bulan. Salah satu sahabat Chang'e di kediaman barunya adalah Kelinci Bulan (dikenal juga sebagai Kelinci Giok), yang menurut beberapa orang merupakan ramuan keabadian.

Berdasarkan referensi sastra semacam itu, para alkemis Tao di Tiongkok kuno berusaha untuk menghasilkan zat legendaris ini sendiri.

'Resep' untuk ramuan semacam itu bervariasi dari satu alkemis ke yang lain dan mungkin termasuk bahan-bahan dari bahan organik (tanaman dan hewan) dan anorganik (logam dan mineral).

Jamur Lingzhi atau Reishi. (Eric Steinert/ Wikipedia)

Salah satu contohnya adalah Lingzhi, yang diterjemahkan secara harfiah sebagai 'Jamur Supernatural' dan dikenal juga sebagai 'Jamur Keabadian'.

Jamur ini ditemukan di seluruh Asia Timur dan telah digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok selama lebih dari dua milenium. Beberapa teks mengeklaim bahwa jika mengonsumsi jamur ini secara teratur akan membuat seseorang menjadi abadi, meskipun sejauh ini belum terbukti kebenarannya.