10 Gigaton Karbon Dioksida Perlu Ditarik dari Atmosfer Bumi Tiap Tahun

By Ricky Jenihansen, Rabu, 29 Maret 2023 | 16:00 WIB
Petani menanam sayur di dekat pembangkit listrik tenaga batu bara di provinsi Anhui, Tiongkok. Kita membutuhkan metode penghilangan karbon yang efektif untuk membatasi pemanasan global. (Bloomberg)

Nationalgeographic.co.id – Studi baru yang dipimpin Department of Energy's Pacific Northwest National Laboratory menemukan, bahwa 10 gigaton karbon mungkin erlu ditarik dari atmosfer bumi dan lautan setiap tahun. Dengan demikian, maka kita dapat membatasi pemanasan global hingga 1,5 derajat.

Menurut penelitian tersebut, kita membutuhkan campuran teknologi yang dapat menarik karbon dioksida dari atmosfer dan lautan Bumi. Itu dapat menjadi jalan efektif untuk membatasi pemanasan global hingga 1,5 derajat Celcius pada akhir abad ini.

Ketergantungan yang berlebihan pada salah satu metode penghilangan emisi karbon dapat membawa risiko yang tidak semestinya, penulis memperingatkan.

Dan kita mungkin membutuhkan mereka semua untuk menghilangkan jumlah karbon dioksida yang diperlukan. Sekitar 10 gigaton karbon harus dihilangkan per tahun, untuk mengamankan hanya 1,5 derajat pemanasan pada tahun 2100.

Hasil studi baru tersebut diterbitkan di jurnal Nature Climate Change baru-baru ini dengan judul "Diverse carbon dioxide removal approaches could reduce impacts on the energy–water–land system."

Mereka menguraikan potensi penghilangan karbon dari enam metode berbeda. Mulai dari memulihkan lahan yang digunduli hingga menyebarkan batu yang dihancurkan melintasi bentang alam.

Studi ini menandai upaya pertama untuk menggabungkan semua pendekatan penghilangan karbon dioksida. Itu dilakukan sambil menunjukkan bagaimana metode tersebut dapat memengaruhi faktor-faktor seperti penggunaan air, permintaan energi atau lahan pertanian yang tersedia.

Kita membutuhkan campuran teknologi yang dapat menarik karbon dioksida dari atmosfer dan lautan Bumi (Education Images)

Penulis mengeksplorasi potensi metode penghilangan karbon ini dengan memodelkan skenario dekarbonisasi, masa depan hipotetis yang menunjukkan interaksi seperti apa yang dapat muncul jika teknologi digunakan dalam berbagai kondisi.

Mereka mencoba berbagai kemungkinan, seperti misalnya bagaimana jika tidak ada kebijakan iklim yang diterapkan. Akibatnya pemanasan naik hingga 3,5 derajat.

Kemungkinan kedua menunjukkan berapa jumlah karbon yang perlu dihilangkan dengan menggunakan teknologi di bawah kebijakan ambisius. Di mana emisi karbon dibatasi untuk menurun hingga net-zero pada pertengahan abad.

Skenario ketiga mengikuti jalur emisi yang sama tetapi dipasangkan dengan perubahan perilaku dan teknologi, seperti konsumsi bahan yang rendah dan elektrifikasi yang cepat.