Para prajurit yang bergabung dengan pasukan harus dilengkapi dengan peralatan yang memadai. Kuda, senjata, dan baju zirah mereka harus lengkap.
Dalam sebuah maklumat yang dikirim pada masa Selim I untuk memerintahkan tımarlı sipahiler bergabung dengan pasukan, menyebutkan, “Kepala mereka yang tidak memiliki helm perang dan lengan mereka yang tidak memiliki senjata akan dipotong."
Ada sejumlah perajin yang dibawa dari berbagai kota, terutama dari Istanbul, dalam pasukan Ottoman. Mereka disebut "orducu esnafı" (pengrajin tentara) atau "orducu." Ada berbagai jenis pengrajin dalam kelompok ini.
Perlu diketahui bahwa operasi tidak dilakukan sepanjang musim. Operasi militer hanya dimulai saat musim semi dan berakhir pada musim gugur.
Pasukan yang pergi ke daerah musuh harus segera kembali jika telah memasuki musim gugur, sehingga mereka akan aman dalam kebutuhan makanan dan pasokan.
Jika tentara masih berada di wilayah musuh setelah akhir musim gugur, mereka akan binasa seiring dengan dimulainya musim hujan.
Makanan segar selama operasi
Prajurit tidak diperkenankan untuk memakan makanan kering, mereka menyantap makanan yang dimasak setiap hari agar kebutuhan nutrisi mereka terpenuhi.
Makanan dimasak dua kali sehari. Bahan utama makanan ini adalah daging kambing. Daging sapi tidak terlalu diminati pada periode ini.
Dalam operasi selama satu tahun, hampir 100.000 ekor domba dibutuhkan. Selain itu, sup dengan nasi dan bulgur serta nasi pilaf juga dimasak.
Count Luigi Ferdinando Marsigli, yang menjadi tawanan di tentara Ottoman dalam waktu yang lama, menyebutkan bahwa setiap tentara menerima 320 gram roti, 160 gram hardtack, 200 gram daging kambing, 160 gram beras, dan 80 gram minyak.