Kucing memiliki pemicu yang berbeda. Sementara anak anjing bisa melakukan zoomies sepanjang hari, kucing lebih cenderung mendapatkannya saat senja dan fajar karena saat itulah mereka paling aktif.
Mereka juga cenderung mengalami FRAP setelah dandan dan menggunakan kotak pasir. Arce biasanya memberi makan kucingnya sendiri makanan kering, tetapi ketika dia sesekali mengeluarkan kaleng makanan basah, mereka berlomba di sekitar rumahnya.
"Mereka menjadi sangat bahagia dan bersemangat, dan mereka berlarian di aula dan melompat ke sofa," katanya.
Saat kucing melakukan zoomies, mereka cenderung berlari lebih cepat daripada anjing.
Ras anjing yang lebih atletis dan berotot, seperti gembala Australia, mungkin melakukannya lebih sering daripada anjing santai, mungkin karena mereka perlu mengeluarkan energi lebih sering, kata Arce.
Hewan liar seperti musang dan gajah juga melakukan FRAP. Perilaku tersebut kadang-kadang disebut "binkies" pada kelinci dan dianggap sebagai ekspresi kegembiraan, menurut sebuah studi tahun 2020 di Journal of American Association for Laboratory Animal Science.
Kelinci binkies dapat terlihat seperti berlari, memutar kepala atau tubuh, dan melompat atau melompat di udara.
Meskipun FRAP adalah perilaku normal, beberapa pemilik hewan peliharaan salah mengartikan energi panik dan khawatir kucing mereka stres atau sakit, kata Arce.
Mereka mungkin salah membaca zoomies sebagai perilaku kompulsif obsesif. Kucing dengan gangguan obsesif kompulsif (OCD) dapat mengejar ekornya, mengikuti bayangan.
Contoh lainnya mereka melompat ke udara seperti sedang mencoba menangkap lalat dan mengepel lantai dengan lidahnya, tetapi mengacak-acak rumah bukanlah tanda OCD pada anjing.
Baca Juga: Dunia Hewan: Kucing Serang Australia, Apakah Ia Akan Menguasai Dunia?