Nationalgeographic.co.id—Shang Yang (395 SM—338 SM), juga bernama Gongsun Yang atau Wei Yang adalah salah satu reformis paling berpengaruh dalam sejarah Kekaisaran Tiongkok. Dia mendapatkan kepercayaan dari Raja Qin, menggunakan bakat dan ide reformasinya yang brilian.
Dengan dukungan penuh raja, Shang Yang menerapkan serangkaian reformasi yang menjadikan Negara Qin sebagai kerajaan paling penting di Periode Negara-Negara Berperang (403 SM—221 SM) dan menetapkan landasan yang kuat untuk penyatuan Dinasti Qin di masa depan.
Namun, reformasi menyeluruh Shang Yang juga membahayakan kepentingan banyak orang dan menyinggung hampir seluruh kelas bangsawan Negara Qin.
Oleh karena itu, setelah raja pendukung meninggal, dia dieksekusi dengan kejam di kerajaan tempat dia mengabdikan hidupnya untuk berkembang.
Qin Negara Terbelakang
Pada tahun 389 SM, Jenderal Wu Qi memimpin 50.000 tentara Negara Wei dan berhasil mengalahkan 500.000 tentara Qin. Setelah kegagalan besar ini, Negara Bagian Qin kehilangan banyak kota dan terpaksa mundur serta mengubah ibu kotanya.
Sejak itu, Qin terbelakang, sementara enam kerajaan lainnya di Periode Negara Berperang menerapkan reformasi dan terus berkembang.
Setelah Adipati Xiao dari Qin (381 SM — 338 SM), diberi nama Quliang, naik takhta dan menjadi Raja Qin, dia menerbitkan pengumuman untuk merekrut raja dan gelar terhormat.
Pertemuan Berpengaruh Shang Yang dan Raja Qin
Shang Yang lahir di Negara Wei tetapi tidak begitu dihargai oleh rajanya. Ketika dia mendengar tentang dekrit perekrutan Raja Qin, dia meninggalkan negaranya dan datang ke Negara Bagian Qin.
Direkomendasikan oleh seorang pejabat Qin, Shang Yang memperkenalkan ajaran Konfusianisme dan Taoisme kepada Raja Qin tetapi tidak mendapat tanggapan positif.
Oleh karena itu, pada pertemuan berikutnya, Shang Yang mempresentasikan konsep Legalisme yang membuat raja terkesan. Shang Yang percaya bahwa reformasi total akan menjadi cara paling efisien untuk membuat Negara Qin kuat dan kaya.