Simpan Banyak Misteri, Kuburan Ottoman Tetap Bertahan Ditempa Waktu

By Utomo Priyambodo, Rabu, 22 Maret 2023 | 17:00 WIB
Deretan kuburan di kompleks Masjid Suleymaniye peninggalan Kekaisaran Ottoman. (Wallpaper Flare)

Baca Juga: Puja-puji untuk Ottoman, Kenapa Banyak Orang Mau Kembali ke Era Itu? 

Ada pula sebuah makam kuno dengan dua batu, milik wanita muda Fatma Müşerref Hanım dari Thessaloniki. Dia meninggal saat dia bertunangan, itunya mengapa di nisan kirinya ada gaun pengantin.

Di batu nisan kanan dari kuburan yang sama terdapat kuncup mawar yang patah. Ini menandai kematian seorang anggota keluarga perempuan. Makam itu dibangun oleh ayahnya, Mustafa Fevzi Bey.

Makam berbagai tarekat sufi dan para darwisnya juga dibedakan dengan kain dan penutup kepala berwarna berbeda. Simbol mereka telah ditambahkan ke batu nisan mereka.

Area makam di kompleks Masjid Suleymaniye di Istanbul. Kuburan-kuburan ini menyimpan misteri dan seni Kekaisaran Ottoman. (Mostafameraji/Wikimedia Commons)

Orang-orang berilmu dan sultan

"Realitas kematian dipandang sebagai bentuk keseimbangan dalam hidup...dalam budaya kami kuburan memiliki nilai yang tinggi," kata Suleyman Berk.

"Orang-orang berdoa untuk almarhum ketika melewati permakaman dan kuburan. Hal khusus tentang batu nisan dari periode Ottoman adalah estetika mereka. Permakaman memiliki suasana yang hidup,” tutur Berk.

Beberapa batu nisan memiliki warna berbeda untuk menggambarkan detail kehidupan seseorang. Misalnya, hijau adalah warna umum yang digunakan oleh para sarjana dan intelektual terkemuka dalam sains.

Adapun makam seniman ditandai dengan pekerjaan mereka. Makam penulis misalnya ditandai ornamen berbentuk dengan buku, pensil, dan kertas.

Sultan Ottoman tidak memiliki batu nisan, melainkan memiliki makam sendiri. Sorban atau fes yang mereka kenakan diletakkan di atas makam mereka.

"Taman peristirahatan spiritual" yang dibuat oleh masyarakat Ottoman ini dirancang untuk mengenang almarhum serta budaya yang mereka tinggali. Kuburan-kuburan yang menyimpan banyak misteri dan karya seni itu masih bisa dijumpai hingga hari ini, terutama di Istanbul.