Studi Arkeologi: Inilah Wajah Manusia Tertua yang Ditemukan di Mesir

By Ricky Jenihansen, Sabtu, 8 April 2023 | 15:00 WIB
Para peneliti menciptakan dua perkiraan wajah seorang pria Mesir kuno menggunakan fotogrametri. (Moacir Elias Santos dan Cícero Moraes)

Nationalgeographic.co.id - Para ilmuwan Brasil dalam studi arkeologi terbaru mereka mengungkapkan perkiraan wajah dari seorang pria Mesir kuno. Pria tersebut merupakan manusia tertua yang pernah ditemukan yang hidup sekitar 30.000 tahun yang lalu di tempat yang sekarang disebut Mesir.

Mereka menggunakan analisis fotogrametri untuk membuat perkiraan wajah tersebut. Hal itu memberikan petunjuk penting tentang evolusi manusia.

Untuk diketahui, pada tahun 1980, para arkeolog menggali sisa-sisa kerangka pria itu di Nazlet Khater 2, sebuah situs arkeologi di Lembah Nil Mesir.

"Kerangka yang hampir lengkap, dengan pengecualian bagian distal kaki dan tangan, ditemukan dalam Proyek Prasejarah Mesir-Belgia. Kerangka tersebut ditemukan di situs Nazlet Khater 2 Lembah Nil (Mesir)," tulis peneliti.

Seiring dengan sisa-sisa, kapak batu yang sangat mirip dengan yang lain digali di situs Nazlet Khater 4 juga ditemukan, penanggalan di sembilan sampel menempatkan temuan antara 35.000 dan 30.000 Sebelum Masehi (SM).

Masih di tahun 1980-an, para peneliti mencoba melakukan penanggalan langsung pada kerangka, yang tidak mungkin dilakukan karena fragmentasi tulang, oleh karena itu, mereka menggunakan data penanggalan dari situs Nazlet Khater 4 dan menetapkan usia kerangka.

Analisis antropologi mengungkapkan bahwa pria itu berusia antara 17 dan 29 tahun ketika dia meninggal, dengan tinggi sekitar 160 sentimeter dan merupakan manusia keturunan Afrika.

Kerangka itu adalah contoh tertua Homo sapiens yang ditemukan di Mesir dan salah satu yang tertua di dunia, menurut penelitian yang diterbitkan di OrtogOnLine dengan judul "The Facial Approximation of the Skull of Nazlet Khater 2."

Namun, hanya sedikit yang diketahui tentang manusia tertua di dunia ini selain bahwa dia dimakamkan di samping kapak batu.

Sekarang, lebih dari 40 tahun kemudian, tim peneliti Brasil telah membuat perkiraan wajah pria tersebut menggunakan lusinan gambar digital yang mereka kumpulkan saat melihat sisa-sisa kerangkanya, yang merupakan bagian dari koleksi di Museum Mesir di Kairo.

"Kerangka itu memiliki sebagian besar tulang yang diawetkan, meskipun ada beberapa yang hilang, seperti tidak adanya tulang rusuk, tangan, bagian tengah bawah dari tibia kanan (tulang kering) dan (tulang) bagian bawah kiri tibia, serta kaki," kata Moacir Elias Santos, penulis pertama studi tersebut kepada Live Science.

para peneliti menciptakan dua model 3D virtual pria tersebut dengan teknik fotogrametri. (Moacir Elias Santos and Cícero Moraes)