Mengapa Pasien Wajib Puasa sebelum Menjalani Pembiusan dan Operasi?

By Utomo Priyambodo, Senin, 10 April 2023 | 17:00 WIB
Ilustrasi pembiusan dan operasi. (ResoluteSupportMedia/Flickr)

Jenis atau pantangan puasa yang diberlakukan sebelum operasi atau pembedahan akan berbeda-beda tergantung jenis operasi yang bakal dilakukan dan pasien yang akan dioperasi.

Baca Juga: Mengenal Puasa Ekadashi, Jadi Penebusan Dosa Bagi Umat Hindu India

Baca Juga: Puasa Secara Berkala Baik Untuk Jantung dan Menurunkan Kolesterol

Baca Juga: Kisah Angus Barbieri, Pria yang Menjalani Puasa Makan Selama 382 Hari 

Menurut American Society of Anesthesiologist, puasa menjelang tidakan operasi pada pasien dewasa sebaiknya dilakukan sebagai berikut:

1. Cairan jernih tanpa partikel, tidak termasuk minuman beralkohol, dapat dikonsumsi hingga 2 jam sebelum waktu pembiusan. Contohnya air putih, teh, kopi, dan sari buah.

2. Makanan ringan dapat dikonsumsi hingga 6 jam sebelum pembiusan. Contohnya roti, snack, minuman dengan bulir, dan susu.

3. Makanan berat dapat dikonsumsi hingga 8 jam sebelum pembiusan. Contohnya daging, makanan berlemak, dan gorengan.

Adapun menurut European Society of Anaesthesiology and Intensive Care (ESAIC), panduan puasa bagi anak-anak dapat dilakukan sebagai berikut:

1. Cairan jernih tanpa partikel (air putih) dapat dikonsumsi 1-2 jam sebelum pembiusan.

2. ASI dapat diberikan hingga 3 jam sebelum pembiusan.

3. Susu formula dan produk susu lainnya dapat diberikan hingga 4 jam sebelum pembiusan.

4. Makanan padat dapat dikonsumsi 6 jam sebelum pembiusan.

Untuk lebih detailnya, sebagaimana dikutip dari laman NHS, sebelum Anda menjalani operasi biasanya tenaga kesehatan yang merawat Anda akan memberi tahu Anda apakah Anda bisa makan atau minum sebelumnya.

Mereka juga akan memberi tahu Anda makanan dan cairan apa yang bisa Anda konsumsi, jika memang makan dan minum diperbolehkan. Selain itu, mereka akan memberi tahu Anda kapan harus berhenti makan dan minum, jika makan dan minum diperbolehkan.