Astronaut Kekaisaran Tiongkok Pakai Kursi dan Mesiu untuk Ke Bulan

By Sysilia Tanhati, Kamis, 13 April 2023 | 11:00 WIB
Wan Hu, pejabat Kekaisaran Tiongkok, berusaha menjadi astronaut pertama. Dengan kursi dan bubuk mesiu, ia mencoba untuk pergi ke bulan. (Yale University Library)

Ketika desain dan pembuatan “pesawat luar angkasa” selesai. Ia mengenakan busana kekaisaran dan mengikat dirinya di kursi. Wan Hu memerintahkan 47 pelayannya untuk menyalakan 47 bahan peledak dengan obor. Saat pelayan itu menyalakan bahan peledak lalu menyingkir ke tempat yang aman. Tidak lama, ledakan besar pun terdengar. Ketika asap akhirnya hilang, Wan Hu dan kursinya tidak terlihat.

Ia tidak berhasil menjadi orang pertama yang menginjakkan kaki di bulan. Sebaliknya, Wan Hu menjadi orang pertama yang tewas dalam kecelakaan penerbangan luar angkasa. Pelayannya percaya bahwa Wan Hu benar-benar menghilang ke bulan, seperti yang diimpikannya.

Meskipun Wan Hu meninggal secara tragis, mimpinya dipenuhi oleh orang-orang seperti Yuri Gagarin dan Neil Armstrong hampir 400 tahun kemudian. Pada tahun 1970, NASA mengenali mimpi Wan Hu dan menamai salah satu kawah bulan sesuai dengan namanya. NASA mengabulkan keinginannya untuk berada di bulan. Meski bukan fisiknya, paling tidak nama Wan Hu kini berada di bulan.

Kematiannya mungkin tragis tetapi namanya masih dikenang melalui legenda sebagai orang pertama yang mencoba terbang ke bulan.

Menciptakan kembali ide Wan Hu

Tetapi lebih dari lima abad kemudian, bintang-bintang dari acara sains populer Mythbusters menciptakan kembali ide Wan Hu. Adam Savage dan Jamie Hyneman membuat ulang kursi roket yang berusia ratusan tahun itu.

Baca Juga: Kue Bulan Sebagai Propaganda Kekaisaran Tiongkok untuk Melawan Mongol

Baca Juga: Ragam Kue Bulan: Sajian Khas untuk Festival Pertengahan Musim Gugur

Baca Juga: Selene, Dewi Bulan Memberikan Manusia Mimpi di Mitologi Yunani

Baca Juga: Bulan Terus Mengerut, Menyusut dan Retak Seperti Kulit Kismis 

Hasilnya tidak memuaskan. Alih-alih memberikan daya dorong yang berkelanjutan, panas gabungan dari 47 roket menyebabkan kursi meledak meledak. Karena tembakan roket yang tidak merata, kursi itu terlempar ke satu sisi sebelum meledak. Roket tidak akan memiliki daya dorong yang cukup untuk membawa Dinasti Ming menjadi astronaut tempat yang jauh. Apalagi ke bulan.

Munculnya gagasan roket yang memiliki kekuatan dorong

Konsep roket dan kembang api berasal dari eksperimen Tiongkok dengan tabung berisi bubuk mesiu. Awalnya, orang Tionghoa menempelkan tabung bambu ke anak panah dan mencoba meluncurkannya menggunakan busur. Namun, mereka segera menemukan bahwa tabung mesiu dapat mendorong dirinya sendiri dengan tenaga yang dihasilkan oleh gas yang keluar. Penemuan ini mengarah pada pengembangan konsep roket yang sebenarnya.

Sementara gagasan tentang roket mulai menyebar, Kekaisaran Tiongkok menggunakannya untuk peperangan dan kembang api sederhana, hingga kisah Wan Hu mengubah segalanya.

Wan Hu mengubah penggunaan roket dari alat perang menjadi alat transportasi yang potensial. Percaya bahwa roket dapat diluncurkan sendiri, dia mengira bisa menggunakannya untuk mencapai tujuannya. Tapi Wan Hu tidak menyangka bahwa bahwa ide itu akhirnya menyebabkan dia menghilang.