Nationalgeographic.co.id—Studi baru dunia tumbuhan oleh para ilmuwan di Inggris mengungkap kejutan tentang kehidupan seks pada bunga liar. Mereka mempelajari tumbuhan berbunga asli Inggris dan menghasilkan wawasan baru ke dalam proses misterius yang memungkinkan tanaman liar berkembang biak lintas spesies.
Perkembangbiakan lintas spesies pada tanaman liar adalah salah satu kekuatan evolusi tanaman yang paling kuat. Temuan ini merupakan sebuah kejutan dalam dunia genetika tumbuhan.
Ketika tanaman berbunga liar mengukur yang lain, mereka mungkin sering berakhir dengan perkawinan antara kerabat dekat daripada tetangga.
Hasil analisis baru tersebut telah mereka jelaskan di Proceedings of the National Academy of Sciences belum lama ini. Makalah tersebut dipublikasikan dengan judul "Genetic factors predict hybrid formation in the British flora" yang bisa diperoleh secara daring.
Temuan tentang kebiasaan kawin bunga liar asli Inggris merupakan studi genetik pertama di dunia tumbuhan dari semua hibrida, yaitu keturunan dari dua spesies berbeda, dari flora asli mana pun.
Di dunia hewan, hibrida seperti bagal biasanya tidak subur dan mewakili jalan buntu evolusi. Tapi pada tumbuhan, hibrida yang subur adalah umum dan dapat membentuk bahan bakar mentah yang mendorong evolusi.
Hibrida antarspesies dapat memiliki dampak evolusioner yang drastis di dunia tumbuhan, mulai dari mengungguli induknya hingga membentuk spesies baru hingga membanjiri spesies langka secara genetis dan mendorong mereka menuju kepunahan.
Namun, proses yang mengarah pada pembentukan hibrida antara spesies tanaman liar sangat tidak dapat diprediksi dan membingungkan ahli biologi selama beberapa dekade atau berpuluh-puluh tahun.
Pentingnya hibridisasi alami dalam proses evolusi telah menarik minat para ahli biologi selama beberapa dekade. Namun, pemahaman umum kita tentang hibridisasi alami terhalang oleh hasil hibridisasi yang kompleks dan seringkali istimewa.
"Di sini, kami menyelidiki hibridisasi di semua spesies tanaman berbunga asli di flora Inggris yang dipelajari secara intensif, menggabungkan data floristik dan ekologi dengan filogeni tingkat spesies," tulis peneliti.
Untuk mengatasi hal ini, para peneliti di University of Edinburgh mempelajari lebih dari 1.100 spesies tanaman berbunga di Inggris, untuk memeriksa faktor-faktor yang paling berkontribusi terhadap pembentukan hibrida tersebut.
Tim mendapat manfaat dari studi ekstensif sebelumnya tentang flora atau tumbuhan asli Inggris, dan menggabungkan data tentang faktor ekologi, analisis genetik, dan pohon keluarga evolusi tanaman, yang dikenal sebagai filogeni.