Apa itu Gerhana Matahari Hibrida yang Diyakini Penanda Akhir Ramadan?

By Ricky Jenihansen, Kamis, 20 April 2023 | 04:00 WIB
Hampir seluruh wilayah di Indonesia akan dilewati gerhana matahari hibrida pada Kamis, 20 April 2023. Fenomena tersebut sangat langka, apalagi terjadi secara kebetulan di bulan Ramadhan. (VW84 via Getty Images)

Baca Juga: Sejarah Rotasi Planet Bumi dari Catatan Gerhana Matahari Era Bizantium

Gerhana matahari hibrida sering juga disebut sebagai gerhana annular-total, gerhana matahari "manik" atau gerhana annular "pecah", dua yang terakhir karena menampilkan tampilan manik Baily yang sangat panjang.

Karena bulan tampak melintas tepat di depan matahari, gerhana matahari hibrida diklasifikasikan sebagai gerhana matahari "pusat"— seperti gerhana matahari total dan cincin—untuk membedakannya dari gerhana matahari parsial.

Hanya ada antara dua dan lima gerhana matahari setiap tahun, meskipun selama abad ke-21 hanya 3,1 persen (7 dari 224) gerhana matahari merupakan gerhana matahari hibrida. Antara tahun 2000 SM hingga 3000 M, hanya 4,8 persen gerhana matahari merupakan peristiwa hibrid.

Gerhana matahari hibrida terakhir terjadi pada 3 November 2013. Itu terlihat sebagai gerhana matahari total di Afrika tengah, termasuk Kenya utara dan Uganda, Kongo, dan Republik Demokratik Kongo. Kapal pesiar di tengah Samudera Atlantik pun mengalami totalitas, hingga satu menit.