Ilmuwan Jepang Mengembangkan Sel Bahan Bakar Berbasis Hidrogen

By Ricky Jenihansen, Minggu, 23 April 2023 | 07:00 WIB
Para peneliti mengembangkan membran elektrolit polimer asam sulfonat ultra-densitas tinggi baru untuk sel bahan bakar berbasis hidrogen. (Atsushi Noro)

Nationalgeographic.co.id—Tim ilmuwan di Jepang saat ini telah mengembangkan membran elektrolit polimer (PEM) asam sulfonat densitas ultra tinggi baru untuk sel bahan bakar berbasis hidrogen. Pengembangan tersebut merupakan proyek yang ditugaskan oleh Organisasi Pengembangan Teknologi Industri dan Energi Baru (NEDO).

Para peneliti di Nagoya University di Jepang kemudian mengembangkan membran elektrolit polimer atau PEM berbasis poli (asam stirenasulfonat) dengan kelompok asam sulfonat dengan kepadatan tinggi.

Penelitian tersebut telah dijelaskan di Applied Polymer Materials dengan judul "Synthesis of a Cross-Linked Polymer Electrolyte Mem."

Untuk diketahui, polimer adalah molekul raksasa (makromolekul) yang terbentuk dari susunan ulang ratusan bahkan ribuan molekul sederhana yang disebut monomer.

Salah satu komponen kunci sel bahan bakar elektrolit polimer yang ramah lingkungan adalah membran elektrolit polimer (PEM) yang dapat menghasilkan energi listrik melalui reaksi antara gas hidrogen dan oksigen.

Membran polistiren ikatan silang tersulfonasi, salah satu membran elektrolit polimer berbasis hidrokarbon (PEM), biasanya disintesis melalui sulfonasi polistiren ikatan silang.

Namun, sulit untuk membuat polistiren ikatan silang tersulfonasi dengan tingkat sulfonasi tinggi, yaitu fraksi mol unit asam stirenasulfonat (fsSA) yang tinggi, dengan menggunakan metode sintetik konvensional.

Contoh sel bahan bakar praktis termasuk sel bahan bakar (FCV) kendaraan dan sistem gabungan panas dan daya sel bahan bakar (CHP).

Membran elektrolit polimer (PEM) yang paling terkenal adalah membran berdasarkan polimer asam perfluorosulfonat, seperti Nafion, yang dikembangkan oleh DuPont pada tahun 1960-an.

Nafion adalah suatu fluoropolimer-kopolimer berbasis tetrafluoroetilena tersulfonasi yang ditemukan pada akhir tahun 1960-an oleh Walther Grot dari DuPont.

Polimer ini merupakan kelas polimer sintetik pertama dengan sifat ionik yang disebut ionomer. Nafion telah menerima cukup banyak perhatian sebagai konduktor proton untuk membran pertukaran proton (PEM) sel bahan bakar karena stabilitas termal dan mekanik yang sangat baik.

DuPont de Nemours, Inc., biasa disebut sebagai DuPont, adalah sebuah perusahaan asal Amerika yang dibentuk melalui penggabungan Dow Chemical dan E. I. du Pont de Nemours and Company pada tanggal 31 Agustus 2017, serta pemisahan Dow Inc. dan Corteva.