Nationalgeographic.co.id—Studi baru dari University of Colorado di Boulder mengungkapkan ada krisis yang terjadi di bidang linguistik. Mereka memperkirakan, jika tidak ada intervensi, sekitar satu bahasa akan hilang setiap bulan selama 40 tahun ke depan.
Rincian studi baru tersebut telah diteritkan di Science Advances dengan judul "Grambank reveals the importance of genealogical constraints on linguistic diversity and highlights the impact of language loss."
Mereka meluncurkan basis data tata bahasa terbesar yang mendokumentasikan keragaman besar bahasa saat ini di planet ini. Mereka menyoroti seberapa banyak umat manusia akan kehilangan dan mengapa itu layak untuk diselamatkan.
Dikenal sebagai Grambank, sekarang database tata bahasa komparatif terbesar yang tersedia untuk umum di dunia. Diprakarsai oleh para sarjana di Departemen Linguistik dan Evolusi Budaya di Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology di Leipzig, Jerman.
Lebih dari 100 penulis dari 68 institusi, termasuk University of Colorado Boulder, berkontribusi pada proyek data global selama bertahun-tahun.
Analisis terhadap lebih dari 400.000 titik data dan 2.400 bahasa dan dialek terpisah mengungkapkan bahwa hilangnya bahasa terjadi secara tidak merata di seluruh wilayah linguistik utama dunia.
Risiko tertinggi dapat terjadi untuk bahasa asli di timur laut Amerika Selatan, Alaska hingga Oregon, dan di Australia utara.
“Grambank menunjukkan kepada kita pentingnya mengerjakan dokumentasi dan revitalisasi bahasa untuk melestarikan warisan komunikasi, budaya, dan kognisi manusia ini,” kata Hannah Haynie, salah satu penulis studi dan asisten profesor di Departemen Linguistik di CU di Boulder.
Tata bahasa 101
Tata bahasa hanyalah aturan bahasa: kata-kata dan suara yang digunakan, dan bagaimana mereka digabungkan dan ditafsirkan.
Elemen gramatikal suatu bahasa termasuk urutan kata (jika subjeknya sebelum atau sesudah kata kerja), tegang (sekarang, masa lalu atau masa depan), perbandingan (kata-kata yang menyatakan 'lebih besar' atau 'lebih kecil')..