Dunia Hewan: Mengapa Jumlah Serangga di Bumi Menurun Drastis?

By Ricky Jenihansen, Rabu, 3 Mei 2023 | 07:00 WIB
Dalam dunia hewan, serangga adalah elemen penting dalam rantai makanan yang mendukung kehidupan di planet kita. (Christian Guthier)

Nationalgeographic.co.id—Dalam beberapa tahun terakhir, kita terus menyaksikan penurunan jumlah serangga di seluruh dunia dan menjadi tren yang mengkhawatirkan. Sekarang para peneliti di Mainz University telah mengungkap penyebab dan konsekuensi dari penurunan serangga tersebut.

Para peneliti juga mempelajari penanggulangan potensial untuk melawan tren tersebut. Hasil studi mereka telah diterbitkan di edisi khusus Biology Letters belum lama ini.

Jurnal tersebut diterbitkan dengan judul "Less overall, but more of the same: drivers of insect population trends lead to community homogenization" yang bisa diakses bebas secara daring.

Hingga saat ini, di seluruh dunia kita menyaksikan tidak hanya penurunan jumlah serangga individu, tetapi juga penurunan keanekaragaman serangga.

Menurut penelitian tersebut, penyebab utama dari tren yang mengkhawatirkan ini adalah intensifikasi penggunaan lahan. Dalam hal tersebut adalah bentuk pemanfaatan yang lebih besar untuk pertanian dan pembangunan gedung.

Tidak hanya itu, alasan lainnya adalah perubahan iklim dan penyebaran spesies hewan invasif akibat perdagangan manusia.

Ini adalah kesimpulan utama yang dicapai dalam fitur khusus penurunan serangga yang baru-baru ini muncul di Biology Letters. Salah satu dari ketiga editor tersebut adalah PD Dr. Florian Menzel dari Institute of Organismic and Molecular Evolution di Johannes Gutenberg University Mainz (JGU).

"Karena bukti kehancuran global yang sedang berlangsung dalam populasi serangga meningkat selama beberapa tahun terakhir, kami memutuskan sudah waktunya untuk mengedit dan menerbitkan edisi khusus ini," kata Menzel.

"Tujuan kami bukan untuk mendokumentasikan penurunan populasi serangga tetapi untuk lebih memahami penyebab dan konsekuensinya."

Menzel terlibat bersama ahli entomologi hutan Profesor Martin Gossner dari Swiss Federal Institute for Forest, Snow and Landscape Research (WSL) dan ahli biologi Dr. Nadja Simons dari TU Darmstadt.

Itu menghubungi para peneliti internasional untuk menyusun informasi yang dapat mereka berikan tentang penurunan serangga. Itu juga untuk merangsang studi baru pada subjek.

Edisi khusus yang ditulis oleh Menzel, Gossner dan Simons mencakup 12 artikel terkait penelitian, dua makalah opini, dan editorial yang ekstensif.