Upaya Keras Kekaisaran Tiongkok Memerangi Perdagangan Ilegal Opium

By Sysilia Tanhati, Kamis, 4 Mei 2023 | 08:00 WIB
Opium menjadi masalah utama ketika Kaisar Daoguang menduduki takhta Kekaisaran Tiongkok. Apa yang dilakukan Kaisar Tiongkok itu untuk mengatasi masalah perdagangan ilegal dan kecanduan opium yang meresahkan? (Public Domain)

Nationalgeographic.co.id—Opium menjadi masalah utama ketika Kaisar Daoguang menduduki takhta Kekaisaran Tiongkok. Padahal, sejak 1729 hingga 1800, perdagangan opium di Kekaisaran Tiongkok dinyatakan ilegal. Namun, baik pengguna maupun pedagang mengabaikan aturan tersebut. Apa yang dilakukan Kaisar Daoguang untuk mengatasi masalah perdagangan ilegal opium dan kecanduan yang meresahkan ini?

Pasar Tiongkok merupakan target yang potensial. Setengah dari pria dan seperempat wanitanya adalah pengguna opium.

Perdagangan opium di Kekaisaran Tiongkok yang menghasilkan keuntungan fantastis

Ditolak dalam upaya menegosiasikan perjanjian perdagangan dengan Tiongkok, Inggris dengan berani menyelundupkan opium dalam jumlah besar ke Kerajaan Tengah. Pada tahun 1820, opium telah melampaui semua barang perdagangan lainnya sebagai impor utama Kekaisaran Tiongkok.

Saat opium masuk, perak mengalir keluar. Pada pertengahan tahun 1820-an, keseluruhan neraca perdagangan Tiongkok, yang sangat menguntungkan sepanjang abad ke-18, mulai berubah menjadi sangat negatif. Antara tahun 1831 dan 1833, hampir 10 juta tael perak mengalir keluar dari Tiongkok (bernilai hampir $14 juta dengan nilai tukar yang berlaku).

“Pada tahun 1838, perkiraan resmi kekaisaran menempatkan jumlah pecandu opium di Tiongkok antara 2 dan 10 juta,” tulis Richard Baum di laman Wondrium Daily. Angka yang dilaporkan termasuk seperempat dari pegawai negeri di kekaisaran.

Pasokan opium satu hari pada tahun 1830-an menelan biaya kira-kira setengah dari upah harian seorang buruh. Pada pertengahan 1830-an, pedagang Inggris menjaring sekitar $18 juta per tahun dari perdagangan opium. Perlu dicatat bahwa ini adalah harga tahun 1830-an.

Tidak heran parlemen Inggris menunjukkan sedikit antusiasme untuk membatasi lalu lintas opium.

Komisaris Baru di Kanton

Tapi untuk Dinasti Qing, meningkatkan perdagangan opium adalah adalah hal yang sangat buruk. Khawatir dengan meningkatnya prevalensi kecanduan opium dan defisit perak, kekaisaran melipatgandakan upayanya untuk membasmi perdagangan opium.

Pada 1836, kaisar memerintahkan gubernur jenderal provinsi di Kanton di Tiongkok selatan untuk menindak keras penjualan dan penggunaan opium. Selama 2 tahun berikutnya, gubernur memenjarakan lebih dari 2.000 pedagang, penyelundup, dan pengguna opium Tiongkok. Selain itu, ada laporan harian tentang pecandu yang dieksekusi di depan umum.

Pada tahun 1839, Kaisar Daoguang menunjuk seorang komisaris baru untuk mengawasi penindasan perdagangan opiu Kanton. Komisaris Lin Zexu menjalankan kebijakan untuk berurusan secara agresif dengan semua peserta domestik dalam siklus opium. Sementara pada saat yang sama, ia memperlakukan pemasok obat beracun asing dengan kelonggaran dan kehati-hatian tertentu.