Alasan Dinasti Joseon Korea Mengeklaim sebagai Penerus Ming Tiongkok

By Sysilia Tanhati, Jumat, 5 Mei 2023 | 15:00 WIB
Dinasti Joseon Korea menganut sistem sinosentrik. Mereka menganggap Kekaisaran Tiongkok sebagai pusat dunia. Seiring dengan berjalannya waktu, Dinasti Joseon di Korea bahkan mengeklaim sebagai penerus Dinasti Ming Tiongkok. (Yu Suk)

Nationalgeographic.co.id—Untuk memperluas wilayah, Kekaisaran Tiongkok menginvasi kerajaan-kerajaan yang ada di sekitarnya. Karena itu, sistem sinosentrik pun muncul, dengan Dinasti Korea menjadi salah satu penganutnya. Inilah sistem hierarkis hubungan internasional yang berlaku di Asia Timur yang menganggap Kekaisaran Tiongkok adalah pusat dunia. Seiring dengan berjalannya waktu, Dinasti Joseon di Korea bahkan mengeklaim sebagai penerus Dinasti Ming Tiongkok.

Sepanjang sejarahnya, Dinasti Korea (baik Goryeo atau Joseon) termasuk dalam sistem anak sungai yang menempatkan Kekaisaran Tiongkok sebagai pusat. Sedangkan Dinasti Korea, seperti Joseon, adalah bawahannya.

Dalam hubungan ini, Dinasti Joseon harus memberikan upeti yang sudah ditetapkan. Sebagai imbalan, Kekaisaran Tiongkok akan bertindak sebagai pelindung.

Joseon menganggap bahwa Dinasti Korea merupakan penerus dari Dinasti Ming di Tiongkok yang sudah jatuh

Namun, selama berabad-abad, karena dinasti yang berkuasa di Kekaisaran Tiongkok, pandangan Joseon terhadap Tiongkok dan Korea pun turut berubah. “Joseon menganggap dirinya sebagai perwakilan budaya Tiongkok di Asia Timur dan penerus Dinasti Ming Tiongkok di Korea,” tulis Thomas Brown di UCLA.

Pada abad ke-17, orang Manchu menginvasi dan berusaha menaklukkan Dinasti Ming yang berkuasa di Kekaisaran Tiongkok. Sebelum itu, Dinasti Ming memimpin sistem anak sungai sinosentrik.

Penaklukan Manchu atas Tiongkok terjadi selama beberapa dekade dan selama waktu itu. “Bahkan Manchu juga menginvasi Joseon dua kali, sekali pada 1627 dan sekali lagi pada 1636,” Brown menambahkan.

Setelah kemenangan kedua Manchu, Joseon terpaksa mengakui pemerintahan Dinasti Qing yang dikuasai Manchu. Dinasti Qing dipandang sebagai pemimpin dan Joseon harus menyerahkan sejumlah upeti. Manchu akhirnya menang atas Dinasti Ming dan mampu membangun kekuasaan dinastinya di Kekaisaran Tiongkok.

Dinasti Joseon telah memutuskan hubungan dengan Dinasti Ming. Mereka juga secara resmi mengakui Dinasti Qing sebagai superior dalam sistem anak sungai. Namun, ada satu hal yang tidak berubah. Joseon memandang rendah orang-orang di utara wilayah mereka dan menganggap Dinasti Qing atau orang Manchu itu barbar.

Bahkan setelah Manchu naik ke tampuk kekuasaan di Kekaisaran Tiongkok, Joseon masih menghormati Dinasti Ming yang telah jatuh.

Dinasti Joseon mengembangkan budaya Dinasti Ming di Korea

Bersamaan dengan kebencian terhadap Qing, Dinasti Joseon terus mempraktikkan kebudayaan Dinasti Ming. Misalnya, pejabat Joseon harus menggunakan kalender Ming.