Bagaimana Seribu Mahasiswa Membantu Pecahkan Misteri Abadi Matahari?

By Wawan Setiawan, Sabtu, 20 Mei 2023 | 11:00 WIB
Suar meletus dari matahari. Bagaimana 1.000 mahasiswa membantu memecahkan misteri abadi tentang matahari? (NASA/SDO)

Hasil para siswa meragukan teori ini, kata Mason, meskipun menurutnya masih terlalu dini untuk mengatakan dengan pasti.

"Saya berharap hasil kami akan berbeda. Saya masih merasa bahwa nanoflare merupakan pendorong penting pemanasan koronal," kata Mason. "Tapi bukti dari makalah kami menunjukkan sebaliknya. Saya seorang ilmuwan. Saya harus pergi ke tempat yang ditunjukkan oleh bukti."

Upaya itu dimulai pada puncak pandemi COVID-19.

Pada musim semi 2020, CU Boulder, seperti kebanyakan universitas di seluruh negeri, telah memindahkan kursusnya sepenuhnya secara daring. Lewandowski, bagaimanapun, menghadapi kesulitan: Dia mengajar kelas tentang penelitian langsung yang disebut "Fisika Eksperimental I" pada musim gugur itu, dan dia tidak punya apa-apa untuk dilakukan murid-muridnya.

"Ini adalah masa pandemi puncak," kata Lewandowski. "Terkadang sulit untuk mengingat kembali seperti apa kehidupan saat itu. Para siswa ini sangat terisolasi. Mereka benar-benar stres."

Mason yang saat itu menjadi peneliti di Laboratory for Atmospheric and Space Physics (LASP) di CU Boulder, menyodorkan ide.

Ilmuwan itu sudah lama ingin menggali matematika tentang semburan matahari. Secara khusus, dia telah mencoba memeriksa kumpulan data ribuan suar yang terjadi antara 2011 dan 2018 dan telah terlihat oleh instrumen di luar angkasa.

Mereka termasuk seri National Oceanic and Atmospheric Administration's Geostationary Operational Environmental Satellite (GOES) dan Miniature X-ray Solar Spectrometer (MinXSS) NASA, sebuah misi CubeSat yang dirancang dan dibangun di LASP.

Masalahnya: Terlalu banyak suar untuk diperiksa sendiri.

Saat itulah Mason dan Lewandowski meminta bantuan para siswa.

Mason menjelaskan bahwa Anda dapat menyimpulkan detail tentang perilaku nanoflare dengan mempelajari fisika flare yang lebih besar, yang telah diamati langsung oleh para ilmuwan selama beberapa dekade.

Baca Juga: Peristiwa Sebuah Bintang Memakan Planet, Akankah Bumi Bernasib Sama?