Pacuan Kuda
Kele, atau penunggang kuda yang berkompetisi dengan menunggang kuda, ditambahkan ke sejarah Olimpiade pada 648 SM. Perlombaan itu panjangnya sekitar 1,2 kilometer.
Para joki, yang masih kecil dan mungkin budak berkuda tanpa pelana, tanpa sanggurdi, meskipun mereka memiliki tali kekang dan cambuk untuk memandu kuda.
Lari
Orang-orang Yunani menyukai pacuan kaki, terutama stadion, yang dinamai berdasarkan satuan pengukuran kuno dan berhubungan dengan lari cepat 200 meter dalam lintasan modern, menurut Atletik Yunani Kuno karya Stephen Gaylord Miller. Dari 776 hingga 726 SM, itu adalah satu-satunya acara dalam sejarah Olimpiade.
Orang Yunani kemudian menambahkan diaulos, setara dengan acara 400 meter hari ini, serta acara jarak jauh, dolichos, yang berjarak antara 7,5 dan 9 kilometer atau kira-kira mirip dengan acara 10K yang sekarang diikuti oleh banyak pelari rekreasi setiap akhir pekan.
Namun, dalam sejarah Olimpiade, orang-orang Yunani memiliki satu peristiwa yang tidak memiliki padanan modern—hoplitodromos. Semacam cabang olahraga yang para pesertanya meniru infanteri Yunani, berlari dengan mengenakan helm dan pelindung tulang kering perunggu, sambil membawa perisai.
Gulat
Dalam gulat gaya Yunani kuno, pegulat bertarung dalam posisi berdiri, dengan tujuan melempar lawan ke tanah.
Konsep menyematkan bahu musuh ke tanah belum ada. Sebaliknya, pegulat memenangkan pertandingan dengan melempar lawan sebanyak tiga kali.
Baca Juga: Temuan Kerangka Ungkap Kehidupan Keseharian Atlet Yunani Kuno