Rahasia Sejarah Raja Kekaisaran Korea yang Paling Panjang Umur

By Cicilia Nony Ayuningsih Bratajaya, Sabtu, 20 Mei 2023 | 09:00 WIB
Temuan sejarah kekaisaran Korea menyebutkan alat pengukur hujan ini adalah yang tertua di Asia Timur ()

Nationalgeographic.co.id - Mukjae ilgi buku harian Lee Mun-geon yang diasingkan ke Seongju pada pertengahan abad ke-16 menceritakan penyakit menular yang menjadi endemik pada masa dinasti Joseon. Selain penyakit infeksi menular yang dialaminya, Lee Mun-geon juga mengalami batuk parah dan disentri.

Fenomena yang terjadi saat itu merupakan gambaran suram dinasti Joseon kala demam berdarah dan penyakit infeksi merajalela. Banyak orang ketakutan karena penyakit yang dianggap mematikan ini. Ditambah lagi sulitnya mencari dokter karena bisa dikatakan Kekaisaran Korea pada masa itu kekurangan dokter.

Dalam sejarah buku catatan Lee Mun-geon dikatakan bahwa “Bahkan setelah seratus tahun sistem medis berkembang pesat, mahasiswa kedokteran masih belum banyak yang mengabdikan diri.” Pemerintah dianggap gagal memberikan pendidikan kedokteran yang memadai.

Seperti yang dikutip dari Korean Journal of Medical History, usia harapan hidup rata-rata orang Korea pada masa dinasti Joseon adalah sekitar 35 tahun. Bagi mereka panjang umur adalah keberuntungan. Angka kematian bayi sangat tinggi.

Raja Kekaisaran Korea jauh lebih panjang umur, diperkirakan sekitar 47 tahun. Hanya enam raja yang umurnya lebih dari 60 tahun. Raja yang memiliki umur lebih panjang dari raja lain adalah raja Yeongjo. Raja Yeongjo mendapat kesempatan memerintah selama kurun waktu 52 tahun.

Sumber menyebutkan tak seperti raja lainnya, karena anugerah panjang umur yang diperolehnya Yeongjo tutup usia pada usia 83 tahun. Yeongjo lahir pada 31 Oktober 1694 dan naik takhta pada tahun 1724.

Pangeran Yeoning adalah julukannya sebelum naik takhta sebagai penguasa ke-21 Dinasti Joseon Kekaisaran Korea. Sebenarnya ia memiliki stamina yang tidak sekuat yang dibayangkan, tetapi karena kedisiplinannya menjaga pola makan dan hidup sehat ia memperoleh keberuntungan yang diidamkan orang Korea pada masa itu. Sampai di usia senjanya, Yeongjo rutin mengonsumsi ginseng.

Sejarah menyatakan bahwa masa pemerintahan raja Yeongjo bisa dikatakan sebagai salah satu masa paling jaya di antara masa-masa pemerintahan dinasti Joseon Kekaisaran Korea. Oleh rakyatnya ia dikenal sebagai raja yang peduli akan kesejahteraan rakyatnya.

Yeongjo berempati saat rakyatnya kelaparan karena bencana alam banjir membuat panenan berkurang. Yeongjo memerintahkan para pejabatnya untuk mengurangi pajak dan mengurangi jumlah makanan yang dimakannya. Puluhan tahun kemudian ketika bencana banjir melanda kembali dan membuat panenan rusak. Ia memerintahkan kembali agar jumlah makanannya dikurangi.

Samgyetang sup ayam dengan rempah utama ginseng. Ginseng dianggap makanan mahal yang hanya dikonsumsi kaum bangsawan Kekaisara Korea (ma-no)

Musim panas di Korea sangat terik, mengakibatkan energi mereka terkuras habis. Orang Korea terbiasa menyantap berbagai jenis makanan sehat untuk meningkatkan stamina dan menjaga kesehatan mereka selama musim panas.

Samgyetang adalah sup ayam ginseng khas Korea. Selain ginseng masih banyak ramuan herbal lain yang dimasak dalam sup ini. Sampai saat ini, samgyetang masih dikonsumsi sebagai makanan tradisional yang bergizi di musim panas.