Shinobi, Ninja yang Memiliki Banyak Peran di Era Kekaisaran Jepang

By Sysilia Tanhati, Kamis, 18 Mei 2023 | 15:00 WIB
Dalam budaya populer, ninja dikenal sebagai pembunuh bayaran. Faktanya, shinobi atau ninja memiliki banyak peran di Kekaisaran Jepang. Mereka adalah mata-mata, penyabot, hingga pembakar. (Utagawa Kunisada)

Di film-film, ninja identik dengan pakaian serba gelap. Faktanya, hitam bukan warna yang sempurna untuk digunakan saat bersembunyi atau kamuflase. Itu karena hitam menciptakan siluet bahkan di malam hari.

Alih-alih hitam, shinobi mengenakan warna biru tua atau abu-abu tua karena mampu berbaur lebih baik. Model pakaian itu sendiri juga akan menimbulkan kecurigaan. Jadi mereka hanya memakainya saat melakukan misi malam hari ketika mereka tidak diharapkan untuk berinteraksi dengan siapa pun.

Shinobi atau ninja sering digambarkan mengenakan pakaian serba hitam. Namun, hitam bukanlah warna yang cocok untuk menyamar. Alih-alih hitam, shinobi mengenakan warna biru tua atau abu-abu tua karena mampu berbaur lebih baik. (Jeremy Hall)

Saat melakukan misi di siang hari, shinobi bersembunyi dengan melakukan penyamaran yang sesuai. Seorang shinobi yang baik akan mempelajari pakaian, gaya rambut, aksen, dan dialek orang-orang di area yang ingin disusupi. Ini dilakukan agar mereka bisa meniru penduduk secara akurat.

Mereka akan menyimpan kartu perjalanan palsu dan dokumen lain untuk mendukung identitas palsu tersebut. Tidak tanggung-tanggung, shinobi pun mempelajari keterampilan penyamaran apa pun yang diperlukan.

Alat dan senjata

Saat diminta menyebutkan senjata ninja, ninjato, kunai, dan shuriken berbilah lurus adalah yang pertama terlintas dalam pikiran.

Salah satu senjata yang digunakan oleh shinobi untuk masuk ke dalam kastel. (Samuraiantiqueworld )

Para shinobi, jika mereka membawa pedang dalam sebuah misi, kemungkinan besar akan menggunakan wakizashi. Pasalnya, ini adalah senjata yang dapat dimiliki oleh siapa saja.

Kunai atau belati sebenarnya lebih banyak digunakan sebagai alat bantu pendakian atau sebagai pengalih perhatian. Shuriken juga digunakan sebagai pengalih perhatian atau sebagai senjata darurat pertempuran jarak dekat.

Alasan lain shinobi biasanya tidak membawa senjata adalah karena sebagian besar senjata berukuran besar dan sulit disembunyikan. Jika seseorang menyamar sebagai tentara musuh untuk menyusup, ​​mereka akan membawa senjata yang sesuai. Ini dilakukan untuk mempertahankan penyamaran yang meyakinkan.

Di luar persenjataan, shinobi menggunakan banyak alat lain untuk mengelabui musuh atau menyusup. Misalnya petasan, cakar, atau bahkan tangga untuk memasuki kastel.

Shinobi juga diharapkan dapat memanfaatkan lingkungan untuk keuntungan mereka dan menemukan apapun yang tersedia.

Di Kekaisaran Jepang, shinobi bekerja untuk pihak-pihak tertentu, baik selama masa damai maupun perang.