Ekspedisi Dayung Jelajah Nusantara: Upaya Kembalikan Semangat Bahari

By Utomo Priyambodo, Kamis, 18 Mei 2023 | 13:00 WIB
Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung Wanadri siap menyelenggarakan program ekspedisi Dayung Jelajah Nusantara (DJN) yang berkelanjutan. Inisiatif ini akan bermula dari Flores. (Wanadri)

Nationalgeographic.co.id—Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung Wanadri siap menyelenggarakan program ekspedisi Dayung Jelajah Nusantara (DJN) yang berkelanjutan. Pelaksanaan ekspedisi ini bakal ditandai oleh pengarungan pertama bertajuk "Flores Sea Kayak Expedition".

Dalam merancang gelaran ekspedisi ini, Wanadri bekerja sama dengan komunitas budaya Rumah Nusantara. Mereka menggelar eskpedisi ini guna memaknai kembali identitas Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, serta mengembalikan semangat bahari anak bangsa.

Indonesia adalah negara bahari yang pulau belasan ribu pulau. Bangsa ini juga punya sejarah panjang dalam pengarungan laut.

Seperti lagu ciptaan Ibu Soed yang terkenal, "Nenek moyangku seorang pelaut. Gemar mengarung samudra luas. Menerjang ombak tiada takut. Menempuh badai sudah biasa ..."

Sejak ribuan tahun lalu, ketika manusia purba di Eropa masih menggambar hewan buruan di dinding gua huniannya, nenek moyang di Nusantara telah menggambar perahu pada dinding-dinding gua tempat tinggalnya.

Keturunan mereka pun telah berlayar menyeberangi samudra. Ke arat sampai Afrika dan ke timur hingga Polinesia.

Ekspedisi Dayung Jelajah Nusantara ini akan mewartakan jejak bahari di Nusantara yang telah terangkai sejak ribuan tahun silam. Ekspedisi ini juga akan mencatat dan mewartakan tradisi dayung, ciri khazanah budaya perairan, yang tersebar di seantero wilayah negeri bahari ini.

Ada banyak ragam dayung, terkait bentuk alat dan cara mendayung, yang tersebar di Indonesia. Ragam ini selaras dengan kondisi ekosistem wilayah masing-masing.

Dalam acara pengarungan pertama di Flores nanti, tim ekspedisi yang berpartisipasi bakal terdiri atas sepuluh orang. Rinciannya, enam orang pendayung (tim Segara) dan empat orang tim pendukung (tim Nusa).

Tim Segara akan mendayung mengitari Pulau Flores, yang berjarak tempuh 1.045 kilometer. Mereka akan mendayung mengitari Flores dalam durasi pelaksanaan 45 sampai 50 hari pada periode Agustus-September 2023.

Setelah mengelilingi Flores, ekspedisi akan berlanjut mengelilingi pulau-pulau lain di Indonesia. Tak hanya menjelajah, tim ekspedisi juga akan mendokumentasikan potensi laut dan masyarakat pesisir di sekitar pulau yang dikelilingi.

Ekspedisi ini juga akan mencatat dan mewartakan tradisi dayung, ciri khazanah budaya perairan, yang tersebar di seantero wilayah Indonesia. (Wanadri)

Pihak penyelenggara menyatakan setidaknya ada tiga tujuan dari program ekspedisi ini. "Pertama, untuk menegaskan pada masyarakat dunia bahwa Indonesia merupakan lokasi petualangan tropis terbaik. Dan ini akan dimulai dengan menyiarkan keindahan alam di Kawasan pesisir pulau Flores," kata tim Wanadri dalam keterangan tertulis mereka.

Selain menyiarkan keindahan alam, ekspedisi ini juga akan mengamati bagaimana masyarakat di kawasan pesisir menghadapi perubahan global. Perubahan yang dimaksud adalah terkait iklim, kesejahteraan, dan pencemaran.

Tujuan kedua, ekspedisi ini ingin menegaskan dan mendalami kembali seni mendayung sebagai warisan budaya Nusantara. "Ekspedisi ini juga sebagai bukti bagi pegiat aktivitas kayak dunia bahwa Indonesia mulai mendalami kegiatan kayak laut/kayak jelajah secara professional," sebut Wanadri.

Ketiga, ekspedisi ini adalah penanda dimulainya ekspedisi berseri Dayung Jelajah Nusantara (DJN) yang akan mengelilingi pulau-pulau besar di Indonesia. Kegiatan ini diharapkan dapat menginspirasi berbagai komunitas kayak laut Indonesia untuk melakukan penjelajahan serupa di berbagai area pesisir Nusantara, sepanjang tahun.

Baca Juga: Ekspedisi Sungai Nusantara 2022: Sungai Indonesia Banjir Mikroplastik

Baca Juga: Misi Ekspedisi Bengawan Solo 2022, Upaya Memuliakan Sungai Legendaris

Baca Juga: Dayung Perahu Naga: Olahraga yang Bisa Ubah Fisik, Mental, dan Ekonomi 

Tujuan-tujuan di atas akan didukung lewat publikasi berupa berbagai konten di media sosial tentang persiapan dan perjalanan ekspedisi, termasuk pengetahuan terkait ilmu penjelajahan pesisir tropis dengan kayak laut/jelajah. Selain di media sosial, publikasi juga akan dilakukan melalui mitra media.

Selain publikasi di media dan media sosial, keberlangsungan ekspedisi ini juga akan dilengkapi dengan penerbitan karya dokumentasi berupa buku Flores Sea Kayak Expedition dan buku Berkayak di Lautan Tropis/Sea Kayaking on Tropical Waters.

Lalu ada pula pameran foto dan beberapa kegiatan lain yang ditargetkan akan menyertasi ekspedisi ini sebagai bentuk publikasi acara.

Program ekspedisi muncul dari hasil interaksi Wanadri dengan berbagai komunitasi kayak laut Indonesia. Program ekspedisi ini didukung oleh berbagai komunitas kayak laut, termasuk masyarakat kayak laut dunia yang tetap terkoneksi meski terpisah jarak.