Nationalgeographic.co.id—Tradisi Korea Selatan rutin membunyikan lonceng tahunan untuk merayakan malam Tahun Baru. Pembunyian lonceng ini dilakukan sebagai penanda ditutup dan dibukanya gerbang-gerbang kota.
Sampai saat ini penduduk masih menantikan suara Bosingak, lonceng perunggu yang dibuat pada masa dinasti Joseon Kekaisaran Korea pada tahun 1468. Warisan berharga Kekaisaran Korea ini masih selalu dirawat. Bahkan, lonceng dari dinasti Silla dan Goryeo pun masih dapat diketahui tanggal pasti pembuatannya.
Pengerajin logam Korea kuno dikenal sebagai seniman yang sangat terampil dan beberapa karya terbaik mereka yang bertahan adalah lonceng perunggu besar yang digunakan di kuil dan biara Buddha.
Melansir laman worldhistory, diperkirakan lonceng pertama kali dibuat di Korea pada Zaman Perunggu. Terdapat suatu benda kecil mirip lonceng yang penggunaannya tidak pasti diketahui. Yang jelas bukan alat musik, diduga digunakan dalam upacara perdukunan, bahkan mungkin dibawa sebagai simbol otoritas.
Lain lagi bicara tentang lonceng musik. Lonceng musik diperkenalkan oleh Kekaisaran Tiongkok pada tahun 1116 M, dan ini adalah bagian dari orkestra aak yang mengiringi ritus dan upacara Konfusianisme. Aak berarti musik yang elegan. Lonceng Korea yang paling terkenal pomjong digunakan di kuil dan biara Buddha.
Hal ini juga diperkenalkan Kekaisaran Tiongkok selama dinasti Tang. Tetapi seperti seni lain seperti pembuatan kertas dan keramik, orang Korea mengalahkan guru mereka dan menghasilkan mahakarya yang dihias dengan indah.
Lonceng perunggu besar kekaisaran Korea tidak memiliki genta karena dipukul dari samping menggunakan balok kayu horisontal yang digantung dengan tali. Lonceng itu digantung di langit-langit struktur paviliun kecil yang dibangun khusus di dekat pintu masuk kuil.
Lonceng besar dibunyikan untuk mengumumkan kebaktian di awal dan akhir setiap hari sementara lonceng yang lebih kecil menandakan kebaktian lain dan dibunyikan setiap jam.
Tahukah anda legenda dibalik lonceng kekaisaran Korea yang beratnya mencapai puluhan ton itu?
Lonceng dinasti Silla Kekaisaran Korea
Lonceng perunggu terbesar dan paling terkenal di Korea berasal dari dinasti Silla (57 SM - 935 M). Kerajinan logam telah lama menjadi keahlian seni dinasti Silla yang indah.
Kerajinan logam yang indah dapat dilihat pada mahkota emas dan patung perunggu berlapis emas serta patung tokoh Buddha. Periode dinasti Silla kemudian mulai membuat seni lonceng besar dari perunggu yang digantung di kuil-kuil Buddha.