Faun, Makhluk Mitologi Yunani yang Setengah Manusia Setengah Kambing

By Hanny Nur Fadhilah, Selasa, 23 Mei 2023 | 08:00 WIB
Faun, makhluk mitologi setengah manusia dan setengah kambing. (Public domain)

Mereka bergabung dengan Pan dalam pesta pora dan bertindak sebagai pelayannya saat dia membutuhkan bantuan. Sebagai imbalannya, Pan memberi mereka alat musik khasnya yaitu seruling Pan.

Seperti banyak dewa Yunani, Pan akhirnya diturunkan ke budaya Romawi dengan nama baru, Faunus. Pasukan faunnya melakukan transisi ini bersamanya.

Selain dengan Pan, Faun dan makhluk mitologi lainnya seperti Satyr memiliki kesamaan yang mencolok dalam penampilan dan kepribadian. Namun, mereka adalah makhluk yang terpisah.

Satyr adalah pengikut Dionysus, dewa panen, pembuat anggur, dan ekstasi. Seperti Faun, Satyr juga menyukai musik, wanita, dan pesta. Tetapi bedanya, mereka jauh lebih polos daripada sepupu mereka yang periang.

Diketahui, Satyr adalah makhluk mitologi yang licik, dan mereka bisa benar-benar merusak jika ingin bersenang-senang, berapa pun biayanya.

Mereka juga kurang menawan secara fisik dibandingkan sepupu hutan mereka. Wajah mereka kurang manusiawi, dan tubuh bagian bawah mereka lebih perkasa, lebih mirip kuda atau keledai daripada kambing berbulu yang tidak berbahaya.

Faun: Representasi Budaya Mitologi Yunani dan Romawi Kuno

Faun disebutkan dalam teks kuno Yunani dan Romawi kuno yang menggambarkan pesta termegah para dewa. Mereka juga sering ditulis ke dalam rombongan kekasih yang mengejar bidadari.

Misalnya, mereka mengikuti pawai Bacchus, setengah dewa yang mengembara di bumi mengajari manusia cara mengolah kebun anggur sebelum melakukan pawai yang mulia pulang ke Yunani, dan dalam mitos Vertumnus dan Pomona, mereka adalah pesaing Vertumnus untuk hati Pomona yang indah.

Selama periode Helenistik, orang-orang yang bersuka ria dalam mitos menjadi model patung yang populer. Di beberapa patung ini, Faun digambarkan tanpa fitur seperti kambing, tampil sebagai pria muda yang lembut dan romantis dengan seruling atau wanita cantik.

Patung yang paling terkenal adalah Barberini Faun, yang memperlihatkan seorang pemuda tampan yang kelelahan setelah pesta panjang.

Faun direvitalisasi selama periode Romantis, ketika dongeng menjadi sangat populer. Mereka dipisahkan dari Dewa tua mitologi Yunani dan Romawi dan menjadi makhluk hutan yang mandiri dan ajaib.