Onna-Bugeisha, Para Samurai Wanita Pemberani di Kekaisaran Jepang

By Sysilia Tanhati, Selasa, 23 Mei 2023 | 10:00 WIB
Sejarah dipenuhi dengan kaum wanita yang berjuang demi negara, kerajaan, tempat tinggal, atau keluarga. Salah satu yang jarang terdengar adalah kisah para samurai wanita yang pemberani di Kekaisaran Jepang. Mereka adalah onna-bugeisha. (Lepidlizard)

“Pada tahun 1881, Jingu menjadi wanita pertama yang muncul di uang kertas Jepang,” tulis Leonie Chao-Fong di laman History Hit.

Senjata utama mereka adalah naginata

Onna-bugeisha dilatih untuk menggunakan senjata yang dirancang khusus untuk prajurit wanita Jepang, yang disebut naginata.

Sebuah naginata terdiri atas batang kayu dengan mata pisau melengkung di ujungnya. Panjangnya membuat onna-bugeisha memiliki keseimbangan yang lebih baik mengingat perawakannya yang lebih kecil dari pria.

Onna-bugeisha dilatih untuk menggunakan senjata yang dirancang khusus untuk prajurit wanita Jepang, yang disebut naginata. (Utagawa Kuniyoshi)

Selama tahun-tahun damai periode Edo, naginata menjadi simbol status dan sering menjadi bagian dari mahar wanita bangsawan.

Kemudian di era Meiji, ini menjadi populer sebagai seni bela diri untuk wanita Kekaisaran Jepang.  

Salah satu onna-bugeisha yang paling terkenal adalah Tomoe Gozen

Perang Genpei (1180-85) antara dinasti samurai Minamoto dan Taira memunculkan salah satu pejuang wanita terhebat. Ia adalah Tomoe Gozen.

Tomoe Gozen adalah seorang samurai wanita legendaris dengan keahlian memanah, menunggang kuda, dan seni katana (pedang ikonik yang digunakan oleh samurai).

Pada The Tale of Heike abad ke-14, Gozen digambarkan sebagai:

“Seorang pemanah yang luar biasa kuat. Sebagai seorang wanita berpedang, ia adalah prajurit bernilai seribu, siap untuk menghadapi setan atau dewa, berkuda atau berjalan kaki.”