Hibah dan Zakat untuk Pembangkit Listrik Energi Terbarukan di Jambi

By Utomo Priyambodo, Rabu, 31 Mei 2023 | 08:00 WIB
Warga di Desa Renah Kasah, Jambi, bergotong royong memperbaiki aliran air agar bisa dimanfaatkan pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH). Ini adalah jenis pembangkit listrik energi terbarukan yang ramah lingkungan. (Fikri Muhammad/UNDP)

Nationalgeographic.co.id—Warga di Desa Lubuk Bangkar dan Desa Renah Kasah, Kabupaten Kerinci, pedalaman Jambi, telah menikmati pasokan aliran listrik yang dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH). PLTMH merupakan jenis pembangkit listrik yang memanfaatkan energi terbarukan. Persisnya, energi air.

Kondisi air yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber daya penghasil listrik adalah yang punya kapasitas aliran dan ketinggian tertentu. Semakin besar kapasitas aliran dan ketinggian, maka semakin besar daya yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik.

Dengan konsep aliran dan ketinggian air ini, PLTMH dapat diaplikasikan pada saluran irigasi, sungai, dan air terjun dengan cara memanfaatkan tinggi terjunan dan jumlah debit air tersebut.

Kini, perangkat desa di Lubuk Bangkar dan Renah Kasah telah menerima aset PLTMH untuk mereka kelola untuk kepentingan warga bersama. Pembangunan PLTMH ini merupakan hasil donasi United Nations Development Programme (UNDP) yang bekerja sama dengan beberapa pihak lainnya.

Lembaga di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa ini menyatakan bahwa pembangunan ini merupakan bentuk komitmen mereka untuk memberikan akses elektrifikasi yang adil dan berkelanjutan kepada kelompok masyarakat rentan demi meningkatkan kualitas kehidupan.

Untuk mengurangi ketimpangan ekonomi antarwilayah di negara kepulauan, elektrifikasi menjadi tujuan penting bagi Indonesia. PLTMH di Jambi ini juga merupakan bentuk dukungan terhadap program nasional mengaliri listrik 100% ke seluruh Indonesia serta mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang ke-7 (Energi Bersih dan Terjangkau) dan ke-13 (Penanganan Perubahan Iklim).

Dukungan terhadap pembangunan dua PLTMH di dua desa di Jambi ini diberikan oleh lembaga dunia ini bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (DJEBTKE), Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), dan Bank Jambi melalui Proyek Market Transformation for Renewable Energy and Energy Efficiency (MTRE3).

Kegiatan serah terima aset PLTMH Jambi kepada perangkat desa baru saja dilaksanakan pada Jumat lalu. Head of the Innovative Financing Lab UNDP, Didi Hardiana, mengatakan, “Pembangunan PLTMH ini menjadi upaya UNDP untuk mencapai salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG), yakni ‘menjamin akses pada energi yang murah, dapat diandalkan, berkelanjutan, dan modern untuk semua’."

"Dengan mekanisme pembiayaan inovatif (blended funding) yang melibatkan Kementerian ESDM, BAZNAS, dan Bank Jambi, PLTMH Jambi diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup warga Desa Lubuk Bangkar dan Desa Renah Kasah dan turut berkontribusi dalam meningkatkan rasio elektrifikasi nasional,” imbuhnya.

Anak-anak di Desa Renah Kasah, Jambi, telah menerima aliran listrik dari PLTMH. (Fikri Muhammad/UNDP)

Sahid Junaidi, Sekretaris Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian ESDM, mengatakan, "Saat ini rasio elektrifikasi dan desa berlistrik mencapai 99,63% dengan target mencapai 100% dalam waktu dekat. Pembangunan PLTMH ini merupakan salah satu upaya strategis, untuk mencapai target tersebut."

"Langkah peningkatan akses energi di desa bukan hal yang mudah, butuh dukungan berbagai stakeholder, juga mitra luar negeri seperti UNDP yang membantu melihat potensi daerah setempat. Pembangunan PLTMH juga sejalan dengan arah kebijakan nasional, yakni transisi dari (energi) fosil ke (energi) minim emisi dan ramah lingkungan."