Sejarah Gaya Model Rambut Wanita Kekaisaran Jepang yang Jadi Hits

By Cicilia Nony Ayuningsih Bratajaya, Rabu, 31 Mei 2023 | 17:27 WIB
Model gaya rambut tradisional Jepang mengisahkan sebuah sejarah kekaisaran Jepang dari masa ke masa. Rambut bergaya shimada mage ini sebagian besar dikenakan pada periode Edo. (Public Domain)

Nationalgeographic.co.id—Wanita Jepang telah lama dikenal memiliki gaya model rambut yang rumit untuk menunjukkan status sosial dan ekonomi mereka. Gaya rambut tradisional Jepang disebut nihongami mengisahkan sebuah sejarah antara abad ke-7 dan ke-19.

Wanita kelas atas yang memiliki hubungan dengan kaum elit bangsawan dan pejabat  dinasti kekaisaran Jepang mengenakan tatanan rambut yang rumit dan terstruktur dengan hiasan yang terbuat dari sisir, pita, tusuk rambut, dan bunga.

Meskipun ada sejumlah gaya rambut yang berbeda, namun sebagian besar gaya nihongami memiliki tatanan rambut yang mirip. Terdiri atas empat bagian tatanan rambut. Pada bagian depan rambut disebut maegami, kiri dan kanan rambut disebut sayap rambut atau bin, bagian yang tampak seperti sanggul disebut mage, dan bagian tengkuk yang membentuk lingkaran panjang rambut disebut tabo

Taregami, Rambut Panjang dan Lurus

Selama periode Heian dalam sejarah kekaisaran Jepang, dari sekitar tahun 794 hingga 1345, wanita bangsawan Jepang menolak gaya model rambut Tiongkok dan menciptakan  model gaya baru.

Model rambut  selama periode ini adalah rambut lurus yang tidak diikat semakin panjang, semakin baik. Bahkan rambut hitam sepanjang lantai dianggap sebagai puncak keindahan.

Ilustrasi gaya rambut seperti ini, mengingatkan akan penulis novel abad ke-11 yang tercatat dalam sejarah sebagai novel tertua di dunia. Dilukiskan sosok Murasaki Shikibu sedang menulis novel di dalam kuilnya dengan rambut panjang menjuntai ke lantai.

Gaya Rambut Awal Periode Edo

Di awal periode Edo kekaisaran Jepang, umumnya wanita memiliki gaya rambut yang disebut Tate-Hyojo. Wanita dengan rambut yang sebagian tergerai dan sebagian terikat meruncing ke belakang.

Sementara gaya rambut yang ditarik ke belakang menjadi sanggul dan berbentuk seperti kipas atau daun pohon gingko dinamakan ichomage.

Gaya Rambut Shimada Mage Diikat ke Belakang Dengan Sisir di Atas

Selama Keshogunan Tokugawa atau Periode Edo dari tahun 1603 hingga 1868, wanita Jepang mulai menata rambut mereka dengan gaya yang jauh lebih rumit. Mereka menarik rambut mereka yang sudah diberi pelicin rambut dan menghiasinya dengan sisir, tusuk rambut, pita, dan bahkan bunga.

Versi gaya khusus ini disebut shimada mage. Sebenarnya gaya model rambut ini relatif lebih sederhana dibandingkan dengan periode selanjutnya. Untuk gaya ini, sebagian besar dikenakan dari tahun 1650 hingga 1780, wanita hanya melingkarkan rambut panjang di belakang, menyisirnya ke belakang, dan menggunakan sisir yang dimasukkan ke atas sebagai sentuhan akhir.

Evolusi Shimada Mage

Sejarah tatanan rambut model gaya rambut shimada mage yang jauh lebih rumit, yang mulai muncul sejak tahun 1750 hingga 1868 selama akhir periode Edo kekaisaran Jepang.

Dalam versi gaya klasik ini, rambut bagian atas wanita dijalin ke belakang melalui sisir besar, dan bagian belakang disatukan dengan serangkaian tusuk rambut dan pita. Model rambut seperti ini pasti sangat berat, tetapi wanita pada saat itu dilatih untuk menahan bebannya selama berhari-hari di istana Kekaisaran Jepang.

Gaya Kotak Shimada Mage

Gaya model rambut kotak shimada mage versi Tokugawa akhir memiliki simpul rambut di bagian atas dan kotak rambut yang menonjol di tengkuk. Model gaya rambut ini  simbol status dan kekuasaan tahun 1750 hingga 1868 dalam budaya Jepang.

Gaya Vertikal Mage

Pada masa periode Edo kekaisaran Jepang model gaya rambut wanita Jepang disebut-sebut merupakan masa keemasan gaya rambut wanita Jepang karena selama periode ini kreativitas tata rambut meningkat.  Banyak variasi model gaya rambut Shimada Mage yang semakin disempurnakan dan makin mudah ditata.

Gaya rambut elegan dari tahun 1790-an ini menampilkan mage atau sanggul bertumpuk tinggi di bagian atas kepala, kemudian difiksasi dengan sisir di depan sebagai sentuhan akhir.

Gaya Rambut Yoko-Hyogo

Untuk acara-acara khusus, wanita penghibur di Jepang era periode Edo menata rambut mereka dengan menghiasi berbagai jenis ornamen dan mengecat wajah mereka agar serasi.

Gaya yang digambarkan di sini disebut yoko-hyogo. Dalam gaya ini, sejumlah besar rambut ditumpuk di atas dan dihiasi dengan sisir, tusuk rambut, dan pita. Sementara kedua sisinya dibentuk menjadi sayap yang melebar.

Jika seorang wanita terlihat mengenakan model rambut ini, diketahui bahwa dia menghadiri pertunangan yang sangat penting.

Untuk menunjukkan status sosial, gaya model rambut wanita kekaisaran Jepang memiliki banyak variasi. Sejarah mencatat ada sekitar 115 variasi model rambut. ()

Gaya Rambut Gikei dengan Dua Jambul

Kreasi zaman Edo akhir yang menakjubkan ini dinamakan gikei. Rambut dijalin di samping kiri kanan seperti sayap. Terdapat dua jambul yang sangat tinggi yang dikenal sebagai gikei dan dihiasi ornamen tusuk rambut dan sisir yang rumit.

Meskipun gaya seperti ini membutuhkan banyak usaha untuk membuatnya, para wanita istana kekaisaran Jepang mempertahankan gaya rambut ini selama berhari-hari karena butuh banyak usaha untuk membuatnya.

Maru Mage

Maru mage adalah gaya sanggul lain dari rambut yang diminyaki dan licin. Sisir besar yang disebut bincho ditempatkan di bagian belakang rambut, melebar sampai ke belakang telinga. Bincho dapat membantu mempertahankan gaya rambut ini dalam semalam.

Maru mage awalnya hanya dikenakan oleh wanita penghibur atau geisha, tetapi kemudian wanita biasa juga mengadopsi tampilan tersebut. Bahkan saat ini, beberapa pengantin Jepang memakai maru mage untuk foto pernikahan mereka

Gaya Rambut Sederhana dan Terikat ke Belakang

Beberapa wanita istana kekaisaran Jepang di akhir periode Edo tahun 1850-an mengenakan gaya rambut yang elegan dan sederhana, jauh lebih sederhana daripada model dua abad sebelumnya. Model gaya rambut ini menarik rambut depan ke belakang dan ke atas dan mengikatnya dengan pita dan menggunakan pita lain untuk mengamankan rambut panjang di belakang.

Model gaya rambut ini masih terus dipakai hingga awal abad ke-20 ketika tatanan rambut gaya barat sudah secara luas menjadi tren. Namun, pada tahun 1920-an, banyak wanita Jepang yang mengadopsi gaya barat.

Gaya tradisional sejarah kekaisaran Jepang yang panjang dan rumit kaya akan keanggunan, keindahan, dan kreativitas. Tatanan gaya rambut Jepang kuno ini masih hidup dalam budaya modern dalam acara-acara tertentu.