Scylla muncul dalam beberapa teks paling kuno Yunani, termasuk Homer's Odyssey dari abad ke-8 SM dan Metamorfosis Ovid dari abad ke-1 Masehi.
Awal dari kemalangan Scylla dalam mitologi Yunani kuno dijelaskan dalam mitos tentang transformasi dirinya. Scylla pernah menjadi makhluk yang cantik dan lugu, dicintai oleh semua bidadari laut.
Dia suka mandi di kolam di tepi laut, menyisir rambut yang panjang dengan sisir bidadari dan mengoceh kepada mereka tentang laki-laki yang telah dia hindari.
Para bidadari, yang mendapat perhatian yang tidak diinginkan dari pria, mencoba memperingatkan Scylla bahwa orang bisa menjadi agresif ketika mereka sedang jatuh cinta.
Akan tetapi, gadis muda itu tetap berhati ringan dan ceroboh. Dia berjemur di pantai tanpa pakaian dan menikmati kolam pasang surut.
Suatu hari, dewa laut bernama Glaucus melihat bidadari yang cantik. Dia terpikat, tetapi ketika mencoba mendekatinya, dia melarikan diri dengan kaki mungilnya.
Graucus yang pemarah kemudian mengeluh tentang penolakannya terhadap Circe, seorang penyihir laut dan ahli pembuat ramuan.
Glaucus tidak tahu bahwa Circe menyimpan rasa tergila-gila padanya, dan ketika dia mendengar tentang keinginannya pada Scylla, dia sangat marah.
Circe kemudian menyelinap ke salah satu kolam favorit bidadari dan meracuninya dengan ramuan yang mengerikan.
Ketika Scylla itu kembali mandi, kakinya yang indah dipelintir menjadi anjing yang menyalak. Dia merasakan sakit yang membakar saat enam kepala mengerikan tumbuh dari punggungnya.
Ketika Glaucus melihatnya lagi, dia merasa ngeri dan patah hati. Dia meninggalkan Scylla pada takdirnya dan mengutuk Circe karena kecemburuannya.
Setelah transformasinya, Scylla menyembunyikan dirinya di tebing yang menghadap ke kolam pemandian lamanya.