Sejarah Jepang: Benarkah Epidemi Cacar Abad ke-8 Akibat Kemurkaan Roh?

By Hanny Nur Fadhilah, Senin, 12 Juni 2023 | 09:00 WIB
Ilustrasi cacar Jepang berasal dari tahun 1720, dari sebuah karya berjudul The essentials of Smallpox. Epidemi cacar ini menjadi catatan sejarah Jepang yang hampir menghancurkan negara. (Public domain)

Nationalgeographic.co.id—Salah satu wabah yang hampir menghancurkan sebuah negara adalah epidemi cacar abad ke-8 di Jepang.

Hal ini menjadi peristiwa sejarah Jepang selama periode Nara, yang dimulai di wilayah Yamato dan dengan cepat menyebar ke seluruh negeri, menyebabkan penyakit dan kematian yang meluas. 

Cacar adalah penyakit yang sangat menular. Penyakit ini ditularkan melalui kontak dekat atau melalui benda yang terkontaminasi seperti pakaian dan tempat tidur.

Hal ini ditandai dengan demam dan munculnya ruam pustula yang khas, yang dapat menutupi seluruh tubuh.

Penyakit ini juga telah berkontribusi secara signifikan terhadap erosi kematian manusia sepanjang sejarah. Namun, penyakit ini hanya dihilangkan berkat kampanye vaksinasi global pada 1980-an. Cacar menjadi penyakit pertama yang dihilangkan melalui upaya manusia.

Saat ini, vaksinasi terhadap cacar tidak lagi diperlukan karena penyakit tersebut telah diberantas sepenuhnya.

Kontak Perdagangan dan Budaya: Jepang dan Buddhisme

Bagaimana cacar datang ke Jepang? Selama abad keenam, cacar diperkenalkan ke Jepang oleh para pedagang dan misionaris Buddha dari kerajaan Paekche di Korea.

Meskipun wabah periodik dapat dikelola, penyakit terus muncul dalam gelombang dengan konsekuensi bencana.

Pada tahun 735, wabah cacar kedua melanda Jepang. Pagebluk ini memusnahkan populasi hingga 30 persen, menyebabkan kekurangan tenaga kerja, dan menyebabkan penurunan produksi pertanian dan pendapatan pajak untuk pengadilan. 

Menanggapi wabah tersebut, Kaisar Shomu yang memerintah 701-745, beralih keyakinannya ke Buddha sebagai sarana untuk meringankan penderitaan bangsanya. Kelak ia dikenang sebagai seorang penganut Buddha yang taat.

Dia memprakarsai salah satu proyek perlindungan Buddha yang paling ambisius dalam sejarah Jepang dengan membangun kuil Todai-ji. Dia juga dikenal sebagai Kuil Besar Timur, dan menugaskan pembuatan patung perunggu Buddha Vairocana yang sangat besar.