Kuak Fakta Sejarah di Balik Dominasi Kulit Putih Timnas Argentina

By Galih Pranata, Selasa, 20 Juni 2023 | 08:00 WIB
Timnas Argentina melakukan selebrasi saat bertandang ke Gelora Bung Karno, Jakarta melawan tuan rumah, Indonesia. Fakta sejarah menyebut bahwa Argentina didominasi ras kulit putih sejak orang Eropa membangun koloni di sana. (Canal 13 San Juan)

Nationalgeographic.co.id—Tim nasional Argentina pada akhirnya tampil dalam laga persahabatan yang dinantikan, di Gelora Bung Karno, Jakarta, 19 Maret 2023, melawan tim tuan rumah, Tim nasional Indonesia.

Penampilan sang juara dunia itu sudah tak diragukan lagi. Bergelar 'Juara Pildun' (baca: Piala Dunia 2022).

Argentina disambut meriah sejak pertama kali dikabarkan akan bermain di GBK (Gelora Bung Karno).

Penampilan impresif tim nasional Argentina sejauh ini juga menjadi perhatian publik karena sejumlah pemainnya yang banyak berkiprah di klub elit Eropa. 

Selain itu, mereka juga punya ikon yang dinanti-nantikan segenap pecinta sepak bola di negeri ini: Lionel Messi—meski akhirnya tak datang ke Jakarta. Skuad timnasnya adalah yang terbaik di dunia sejauh ini. 

Namun, di balik semua kesuksesan itu, ada hal menarik di balik kegemilangan timnas Argentina. Terlihat dominasi pemain kulit putih yang memperkuat timnas mereka.

Sekalipun ikon sepak bola terbesar Argentina, bahkan dunia, Lionel Messi juga merupakan pemain kulit putih salah satu di antaranya.

Berbeda dengan penduduk asli di Amerika Latin, seperti Meksiko atau Brazil yang identik dengan orang-orang berkulit coklat.

Kebanyakan orang Argentina memiliki kulit putih layaknya orang-orang Eropa.

"Orang Meksiko turun dari suku Aztec, orang Peru turun dari suku Inca, tetapi orang Argentina turun dari kapal." tulis Uki Goñi kepada The Guardian dalam artikel berjudul Time to challenge Argentina’s white European self-image, black history experts say, terbit 31 Mei 2021.

Secara rasial dan budaya, Argentina berbeda dari banyak tetangganya di Amerika Latin. 

Argentina memiliki pengaruh Eropa yang jelas, karena masuknya imigran Italia dan Spanyol dalam jumlah besar pada abad ke-19.

Selebrasi timnas Argentina setelah sukses kalahkan Belanda di babak perdelapan final Piala Dunia Qatar 2022. (The Peninsula)

Selama koloni dekade pertama setelah kemerdekaan (1810-1850), fakta sejarah membuktikan bahwa penduduk Argentina sebagian besar terdiri dari keturunan orang-orang asli dan orang-orang Afrika yang diambil paksa sebagai budak.

Barulah secara berkala, bangsa Eropa memulai diasporanya. Dikatakan bahwa di masa diaspora bangsa Eropa ke Amerika Latin, Argentina merupakan wilayah yang sangat minim penduduk. "Argentina menjadi magnet bagi imigran Eropa," tambahnya.

Abad pertengahan akhir, Spanyol yang melakukan pelayaran hingga ke dunia baru melancarkan hegemoninya.

Di Argentina sendiri, bangsa Spanyol "asli" adalah pemegang puncak status sosial. Fakta sejarah mengungkap mereka dengan istilah peninsulares.

Fakta sejarah lainnya mengungkap: selain peninsulares, ada juga bangsa criollos atau kreol. Orang-orang ini adalah keturunan Spanyol asli yang lahir di tanah koloni mereka, salah satunya adalah Argentina.

Mereka menempati posisi kedua terkuat dalam tatanan sosial di Argentina. Barangkali yang paling menonjol dalam tulisan ini adalah orang-orang mestizo yang juga dikenal sebagai keturunan silang, antara penduduk asli Amerika Latin dengan orang-orang Eropa yang ada di Argentina.

Sebagaimana data statistik yang dilansir dari The World Factbook (2022) tentang fakta sejarah populasi di Argentina, orang mestizo telah menempati sekitar 97% di antaranya, memegang dominasi rasial keseluruhan.

Tidak hanya Spanyol, dalam fakta sejarah disebut bahwa bangsa Italia dan Eropa lain juga terlibat perkawinan dengan penduduk asli di Argentina.

Istilah mestizo berarti "campuran" dalam bahasa Spanyol. Istilah ini umumnya digunakan di seluruh Amerika Latin untuk menggambarkan orang keturunan campuran dengan latar belakang Eropa kulit putih dan pribumi.

Akibat adanya mestizo, populasi kulit putih di Argentina juga meningkat.

Kapten timnas Argentina, Lionel Messi merupakan pemain berdarah Italia, di mana ayahnya adalah keturunan Italia. Nenek moyangnya (bangsa Eropa) bermigrasi ke Argentina sejak abad ke-19. (Alamy/The42)

Ana Gonzalez-Barrera dalam risetnya kepada Pew Research Center berjudul ‘Mestizo’ and ‘mulatto’: Mixed-race identities among U.S. Hispanics (2015) menyebut bahwa sekitar 42% yang menghuni Argentina berkulit putih.

Salah satu buktinya dapat kita saksikan dari sosok mega bintang sepak bola Argentina, Lionel Messi. Kapten timnas Argentina ini dikenal memiliki kulit putih bak orang Eropa.

Fakta sejarahnya, Messi merupakan anak dari Jorge Horacio Messi dan Celia María Cuccittini yang merupakan keturunan Eropa.

"Ayahnya adalah keturunan Italia. Nenek moyangnya berimigrasi ke Argentina pada akhir abad ke-19," tulis Rahul Verma kepada Bussines Insider India dalam artikel berjudul Everything You Need To Know About Lionel Messi, The Best Soccer Player On Earth terbitan 26 Juli 2021.

Dari sini, salah satu faktor adanya migrasi bangsa Spanyol dan Italia sejak abad ke-19, telah melahirkan banyak mestizo atau ras campuran yang membuat dominasi kulit putih di Argentina.

Namun, sejak tahun 1930-an, migrasi dari Eropa mulai berhenti. Sebaliknya, migrasi tetap terjadi, hanya saja percampuran etnis yang ditengarai oleh perpindahan secara internal dari desa ke kota.

Sejak pertengahan abad ke-20, komposisi etnis di Argentina dipengaruhi oleh migrasi internal secara besar-besaran dari pedesaan ke kota, dan dari utara dan pesisir ke kota-kota besar di negara tersebut.

Melihat fakta sejarahnya, dapat ditarik benang merah, bahwa komposisi etnis Argentina hari ini, secara kronologis, adalah hasil interaksi penduduk asli-pribumi pra-Columbus dengan populasi penjajah Eropa Iberia dan dengan penduduk asli.