Inilah Kutukan Keluarga Atreus, Bernasib Tragis di Mitologi Yunani

By Hanny Nur Fadhilah, Minggu, 25 Juni 2023 | 10:00 WIB
Kutukan rumah Atreus atau House of Atreus adalah salah satu kutukan keluarga yang paling terkenal dan mengganggu di mitologi Yunani kuno. (CC BY SA 3.0)

Atreus dan Thyestes

Thyestes dan Atreus dalam mitologi Yunani kuno. (Public domain)

Kutukan rumah Atreus adalah garis keturunan terkutuk dalam mitologi Yunani kuno, yang sering kali berfokus pada generasi Atreus dan Thyestes. Putra-putra Pelops, saudara-saudara ini menyebabkan kenakalan dan penipuan yang tak termaafkan dalam keluarga mereka.

Setelah reinkarnasinya oleh para dewa, Pelops kemudian menjadi Raja Arcadia. Dia menjadi ayah dari banyak anak, termasuk Atreus dan Thyestes dengan Hippodamia.

Anak kesayangan Pelops adalah anak haram, Chrysippus. Hippodamia putus asa karena Chryssipus akan menjadi raja atas kedua putranya.

Hippodamia bersekongkol dengan Atreus dan Thyestes untuk membunuh Chryssipus, memastikan putra-putranya akan naik takhta. Saudara-saudara diasingkan ke Mycenae karena perilaku berbahaya mereka, dan silsilah keluarga Kutukan rumah Atreus terus dikutuk.

Saat Atreus dan Thyestes berada di Mycenae, seorang peramal mengeklaim bahwa raja Mycenae berikutnya adalah putra Pelops. Putra-putranya setuju bahwa siapa pun yang dapat menghasilkan seekor domba emas akan menjadi raja.

Atreus memiliki domba yang didambakan dan dengan cepat menyetujui persyaratannya. Thyestes merayu istri Atreus, Aerope, dan dia menyerahkan dombanya.

Thyestes diangkat menjadi raja Mycenae untuk saat ini. Kutukan pun berlanjut, saat keluarga tersebut bertarung di antara mereka sendiri untuk mendapatkan kekuasaan.

Atreus membalas dendam pada saudaranya, Thyestes. Kemudian dia berusaha mengeklaim takhta Mycenae untuk dirinya sendiri. Atreus mengumumkan bahwa Zeus ingin dia menjadi raja, karena dia adalah kakak tertua. 

Dia menyatakan bahwa jika Zeus membuat matahari terbit di Barat dan terbenam di Timur, dia akan menjadi raja yang sah. Biasanya, matahari terbit di Timur dan terbenam di Barat, jadi Thyestes menyetujui persyaratan tersebut.

Namun keesokan harinya, matahari membalik urutannya, dan Atreus pun diangkat menjadi raja Mycenae.