Siasat Lestari dan Mitigasi dari Bambu yang Bersinergi dengan Tradisi

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Minggu, 25 Juni 2023 | 23:09 WIB
Jamil (40 tahun) sedang membersihkan perkebunan bambu yang punya segudang manfaat. Dari sisi ekologis, bambu sebagai siasat mitigasi bencana seperti banjir dan longsor. Sisi lainnya, sebagai komoditas kerajinan berkelanjutan yang punya nilai ekonomi. (Donny Fernando/National Geographic Indonesia)

Bambu bukanlah tanaman yang sulit, sebab mudah tumbuh di berbagai kondisi. Ketika sudah rimbun untuk dimanfaatkan, pemotongannya pun tidak sembarangan.

Masyarakat tradisional di Sigi punya pemahaman, bambu baru boleh dipotong pada waktu yang sudah ditentukan oleh masyarakat tradisional. Jamil menjelaskan, pemotongan dilakukan ketika "bulan tua di langit" sudah muncul. Artinya, setiap bulan berada di fase tua atau setelah purnama hingga menjelang hilal dalam kalender Hijriah, bambu boleh dipotong.

"Jadi menghitungnya bila, kalau dia (bulan) sudah lima belas [hari muncul], itu sudah boleh menebang," ungkap Jamil. "Pantangannya, karena tantangannya kalau kita di tidak mengikuti [siklus] itu pasti rayap akan masuk."

Jamil dan rekan-rekan di KTH Singganipura Salua ingin mengupayakan pemanfaatan bambu secara maksimal, agar masyarakat memahami pentingnya merawat dan melestarikannya. Hanya saja saat ini, kelompok tersebut membuat kerajinan bambu berupa kursi dan bakul secara manual.

Oleh karena itu, mereka memerlukan bantuan pengembangan yang bisa memotivasi semangat pelestarian dan pemanfaatan bambu secara berkelanjutan.

"Upaya tersebut menjadi bukti yang sahih bahwa kearifan lokal tetap dan selalu menjadi kunci dan solusi dalam menangani persoalan dalam sejarah hidup manusia. Metode kearifan lokal yang memantik pengembangan inovasi dalam mitigasi bencana," kata penjelajah National Geographic Indonesia Ramon Y. Tungka.

"Kita kembali diingatkan bahwa hasil bumi yang dibudidayakan dengan berlandaskan prinsip keberlanjutan, dan selalu terbalut kearifan lokal memberi manfaat kesejahteraan yang baik untuk manusia dan alam," lanjut Ramon.

#SayaPilihBumi