Kisah Remaja 15 Tahun Melestarikan Karang Manado, Kini Didukung Mercedes-Benz

By Utomo Priyambodo, Minggu, 25 Juni 2023 | 09:37 WIB
Rafael Angouw telah memulai gerakan Reeformers di Manado sejak usianya masih 15 tahun. Remaja yang pada Desember 2023 nanti baru berusia 17 tahun itu telah menginisiasi penanaman 1.760 karang di Teluk Manado. (Utomo Priyambodo/National Geographic Indonesia)

Nationalgeographic.co.id – Banyak orang mungkin merasa resah melihat penurunan kualitas lingkungan di sekitarnya. Namun hanya sedikit yang mau dan berani bertindak nyata untuk memperbaikinya. Rafael Nicholas Angouw—yang pekan ini baru saja dijumpai National Geographic Indonesia di Manado—adalah salah satu dari yang sedikit itu.

Sejak Desember 2021, saat masih berusia 15 tahun, Rafael telah memulai gerakan Reeformers di Manado. Reeformers adalah organisasi nirlaba yang berfokus pada pelestarian terumbu karang dan lautan.

Terbentuknya Reeformers berawal dari keresahan Rafael. Remaja Manado kelahiran Desember 2006 itu resah saat dirinya pindah ke Jakarta.

"Dulu kan saya tinggal di Manado selama 8 tahun. Jadi selama 8 tahun di Manado ini, kalau mau main ke pantai kan sangat mudah dan akses ke laut itu sangat-sangat murah. Tetapi ketika saya pindah ke Jakarta, baru saya sadar, 'Wah, benar-benar akses ke laut ini sesuatu yang sangat spesial'," kata Rafael yang kini duduk di bangku kelas dua SMA di Jakarta.

Rafael yang menyukai kegiatan berenang dan menyelam menemukan kondisi pantai dan laut di pesisir Jakarta kurang bagus. Tentu ia tak mau perairan Manado menjadi seperti Jakarta.

Dengan kesadaran dan keinginan yang besar untuk merawat laut Nusantara, Rafael memulai gerakan Reeformers dari kampung halamannya, Manado. Hingga saat ini Reeformers telah melakukan transplantasi 1.760 karang di situs Reeformers Reef. Tepatnya di area seluas 260 meter persegi di perairan Pantai Malalayang, Teluk Manado.

Rafael meyakini bahwa gerakan pelestarian karang dan laut oleh Reeformers ini, yang dimulai dari Manado, adalah sesuatu yang penting dan akan berdampak besar. Sebab, katanya mengutip data penelitian, "laut kita itu memproduksi 50% dari oksigen yang kita hirup sekarang."

"Dan kebanyakan dari ekosistem laut itu fondasinya adalah terumbu karang," imbuhnya. "Misalnya ikan-ikan mereka tinggalnya di terumbu karang. Nah, oleh karena itu, kita memutuskan untuk fokus di transplantasi karang."

Rafael menjelaskan bahwa ekosistem karang di lautan memproduksi oksigen jauh lebih banyak daripada pohon di daratan. "Yang kedua, bisa dibilang jauh lebih efisien kan. Kalau pohon tuh membutuhkan banyak tahun, banyak waktu. Terus secara ruang, (pohon di darat) juga memang sangat tidak efisien (dibanding terumbu karang)."

"Sekarang saja kami cuma menggunakan 260 meter persegi. Walaupun sekecil itu, impak yang bisa kita berikan sangat besar. Misalnya di site kita sekarang mungkin ada kira-kira 150 lebih biodiversitas yang baru."

Gerakan pemantauan anak karang yang ditransplantasi di situs Reeformers Reef di Manado. (Reeformers)

Selain transplatasi karang, aksi atau gerakan lain yang Reeformers lakukan adalah pembersihan laut dan pantai dari sampah (ocean & beach cleanup), edukasi kepada masyarakat soal pentingnya menjaga kelestarian laut, hingga mengadakan kegiatan penyelaman bersama yang ramah lingkungan (eco-dive trip).