Nationalgeographic.co.id—Piramida Giza bukan hanya bukti budaya Mesir kuno, tetapi juga kecerdikan luar biasa orang-orang Mesir. Bangunan monumental ini menjadi salah satu bukti bahwa peradaban kuno sering kali jauh lebih maju daripada yang diketahui dan diakui banyak orang di zaman modern.
Selama beberapa dekade para arkeolog telah mempelajari misteri deretan piramida Mesir kuno. Mereka memiliki ide yang cukup bagus tentang bagaimana bangunan-bangunan itu dibangun.
Orang-orang Mesir kuno diyakini telah membangun piramida dalam jangka waktu lama dan dengan usaha manusia yang cukup besar. Mereka menggunakan alat dan teknik yang akrab bagi para insinyur dan pekerja konstruksi modern, meskipun lebih sederhana dan padat karya.
Dibangun sekitar 4.500 tahun yang lalu, makam ini didirikan untuk menampung sisa-sisa firaun yang telah meninggal. Setelah kematian, sebagian dari roh firaun dianggap tetap berada di tubuh, sehingga diperlukan perawatan khusus untuk memastikan mendiang penguasa dapat menjalankan tanggung jawabnya sebagai dewa di akhirat.
Setiap piramida juga menyediakan suatu bentuk "penyimpanan", karena mereka diisi dengan berbagai harta benda yang dibutuhkan sang mantan penguasa di dunia berikutnya.
Setidaknya ada tiga piramida Mesir kuno di Giza. Piramida terbesar dan tertua di Giza adalah milik Firaun Khufu. Piramida itu dibangun sekitar tahun 2550 SM.
Ketiga piramida Giza terbuat dari sekitar 2,3 juta balok batu. Masing-masing piramida berbobot antara 2,5 hingga 15 ton.
Piramida kedua dibangun oleh putra Khufu, Khafre, sekitar tahun 2520 SM. Permakaman Khafre merupakan sebuah permakaman besar dengan monumen makam yang rumit, juga termasuk Sphinx yang menjaga situs tersebut.
Piramida ketiga, yang terkecil, dibangun oleh Firaun Menkaure sekitar tahun 2490 SM.
Awalnya, setiap piramida berdiri lebih tinggi dari hari ini karena terbungkus dalam batu kapur putih halus. Namun, selama berabad-abad, selongsong ini telah disingkirkan dan dijarah, bersama dengan sebagian besar barang kuburan yang pernah ada di piramida.
Kemegahan piramida Mesir kuno menimbulkan misteri dan memicu teori konspirasi soal siapa yang sebenarnya memdirikannya. Namun, orang Mesir kuno benar-benar membuat monumen ini dengan kombinasi alat yang belum sempurna, yakni plumb bobs, sengat, tali, kayu, palu batu, kereta luncur, pahat tembaga, dan gergaji, serta matematika dan teknik rekayasa.
Pada dasarnya, piramida adalah sebuah kubus yang sisi-sisinya bertemu di tengah melalui serangkaian persegi panjang yang semakin kecil yang ditumpuk satu sama lain. Jadi untuk membuat piramida, Anda hanya membutuhkan persegi panjang sebagai alasnya.