Kota Sejarah Mesir Kuno Heracleion Tenggelam Akibat Gempa & Likuefaksi

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Sabtu, 1 Juli 2023 | 14:00 WIB
Penyelam memeriksa fitur seperti patahan di dasar lumpur parit dekat monumen megah di East Canopus, mungkin kuil Serapis. Patahan inilah yang menjadi alasan kota Thonis-Heracleion tenggelam dari peradaban sejarah Mesir kuno. (Christoph Gerigk/Franck Goddio/Hilti Foundation)

Nationalgeographic.co.id—Banyak orang jenius di masa lalu berasal dari peradaban Yunani kuno. Salah satu bidang yang populer adalah cara bagaimana merekam negeri-negeri yang jauh dalam bentuk peta, dan dicatat dalam buku.

Peradaban sejarah Mesir kuno pun tak luput dalam catatan sejarah mereka. Ada banyak ahli geografi Yunani kuno yang pernah singgah, memetakan kawasannya, dan mencatat dalam buku seperti Strabo (63 SM—24 M) dan Herodotus (484—425 SM).

Walau sudah dicatat oleh Herodotus dan Strabo, tidak semua kota itu ada hari ini. Sebuah kota tersohor dari peradaban Mesir kuno telah hilang secara misterius, bernama Heracleion.

Selain direkam dalam catatan, kota itu dikenang dalam beberapa prasasti langka. Dalam sejarah Mesir kuno semasa Firaun Nectanebo I (379—360 SM), melalui sebuah prasasti yang disebut sebagai 'Prasasti Naukratis' menulis, sepersepuluh pajak dihasilkan dari impor di kota Thonis (Heracleion) yang harus diberikan kepada tempat suci kuno Neith dan Sais.

Pada masa peradaban Mesir kuno era Ptolemaik, prasasti Dekrit Canopus menyebut kota Heracleion sebagai sumber penyumbang, pengorbanan, dan prosesi di atas air untuk menghormati Firaun Ptolemeus III (280—222 SM).

Lokasi kota Thonis-Hercleion terletak sekitar 32 kilometer timur laut kota Alexandria. Keberadaannya kini berada di bawah Laut Mediterania, tepatnya di Teluk Abu Qir. Selama beberapa tahun terakhir, para ahli dari bidang sejarah, arkeolog, hingga geologi menemukan banyak hal terkait kota itu, termasuk alasan kehancurannya dan pengangkatan artefak.

Peta kota Thonis-Heracleion sebelum tenggelam dan beberapa temuan kapal karam yang diungkap oleh para arkeolog. Kota ini pada masa jayanya adalah pusat perdagangan, ekonomi, dan bisnis, seperti Jakarta dan New York. ( F. Goddio/IEASM)

Pada masa jayanya, Thonis-Hercleion adalah kota pusat perdagangan (atau dalam konteks hari ini sebagia kota bisnis dan ekonomi) yang penting bagi peradaban Mesir kuno dan berbagai peradaban lainnya di sekitar Laut Mediterania.

Kota Thonis-Hercleion berdiri sejak 2.700 tahun yang lalu di serangkaian pulau, pasir, gundukan lumpur, dan rawa yang saling berdekatan. Dengan demikian, tempat ini menjadi kota perdagangan dan pelabuhan yang berusia tua—melampaui tetangganya yang berdiri pada 331 SM oleh Alexander Agung.

Saking pesatnya, kota Thonis-Hercleion meluas dan menjadi gerbang kosmopolitan Mesir kuno yang ramai dikunjungi oleh berbagai bangsa di sekitar Laut Mediterania, sekaligus penghubung dengan dunia Barat.

Pesisir ramai dikunjungi oleh kapal yang hendak merapat ke pelabuhan. Kanalnya disibukkan dengan perahu-perahu kecil dari dalam Mesir yang akan melabuh di berbagai dermaga.

Seorang penyelam memeriksa sisa-sisa kapal militer kuno yang ditemukan di kota tenggelam Mediterania Thonis-Heracleion di lepas pantai Alexandria, Mesir, dalam gambar selebaran ini yang dirilis pada 19 Juli 2021. (ANCIENT ARCHAEOLOGY)