Naga Melawan Harimau: Persaingan Samurai Legendaris Kekaisaran Jepang

By Sysilia Tanhati, Selasa, 4 Juli 2023 | 13:00 WIB
Takeda Shingen dan Uesugi Kenshin adalah dua samurai legendaris, panglima perang, dan daimyo yang bersaing secara intens. (Utagawa Hiroshige)

Nationalgeographic.co.id—Di masa lalu, daimyo terus-menerus bersaing untuk menguasai Kekaisaran Jepang. Istilah daimyo digunakan untuk samurai yang memiliki hak atas wilayah yang luas (tuan tanah dan banyak pengikut.

Takeda Shingen dan Uesugi Kenshin adalah dua samurai legendaris, panglima perang, dan daimyo yang bersaing secara intens. Keduanya mendapat julukan harimau dan naga.

Uesugi Kenshin: Klan Nagao Terpecah

Uesugi Kenshin, yang memiliki nama asli Nagao Kagetora, tidak lahir dari Klan Uesugi tetapi dari Klan Nagao. Di masa Jepang feodal, bangsawan bisa diadopsi ke dalam sebuah keluarga, seolah-olah ia lahir di keluarga itu.

Kenshin adalah putra ketiga dari Nagao Tamekage, seorang samurai klan yang terkenal. Dia tidak pantas menjadi pewaris Nagao dan karena itu dipandang sebagai orang asing. Pada saat itu, Tamekage juga sedang menghadapi ancaman yang meningkat dari Ikko-ikki. Ikko-ikki adalah sebuah sekte agama petani dan biksu yang berusaha melemahkan kekuasaan samurai.

Pada bulan Desember 1536, Tamekage kehilangan nyawanya dalam pertempuran kecil. Ia meninggalkan klan di tangan putra sulungnya Nagao Harukage. Sayangnya Harukage bukanlah penguasa yang paling cakap. “Dia lemah dan terus-menerus sakit, tidak mampu menjaga bawahannya,” tulis Michael Smathers di laman The Collector.

Sementara itu, Kenshin telah menghabiskan 7 tahun di Rinsen-ji, sebuah biara Buddha di Provinsi Echigo. Uesugi Kenshin mengikuti pendidikan Buddhisnya dengan penuh semangat. Dia tampak sangat tertarik pada Bishamonten, salah satu dari Empat Penguasa Langit dan dewa perang.

Bangkitnya sang naga di Kekaisaran Jepang

Pada usia 14 tahun, beberapa daimyo di daerah tersebut mengunjungi Kenshin di kuil. Mereka memohon padanya untuk mengangkat senjata dan mengambil alih klan dari saudaranya. Awalnya dia tidak ingin melakukan ini karena rasa sayang keluarga. Namun demi kebaikan provinsi, ia pun akhirnya mengalah dan setuju.

Bersama Usami Sadamitsu, panglima perang yang memintanya untuk keluar dari pengasingan, dia melawan. Kenshin berhasil mengalahkan Harukage pada tahun 1547. Selama 6 tahun berikutnya ia pun mengonsolidasikan kekuatannya.

Selain pembangunan militer, Uesugi Kenshin berfokus pada pengayaan industri dan perdagangan di provinsinya, khususnya perdagangan kain. Uang itu digunakan untuk menciptakan militer yang kuat.

Kelak Samurai Kenshin disebut sebagai Naga dari Echigo.