Nationalgeographic.co.id—Kisah mengenai Kraken atau cumi-cumi raksasa merupakan salah satu cerita mitologi Skandinavia yang paling sohor. Kisah ini dan mitos tentang monster dan binatang raksasa lainnya adalah cerita mitologi yang paling sulit untuk dianggap serius.
Memang Bigfoot, Monster Loch Ness, dan El Chupacabra kemungkinan besar berakar dari dunia fiksi. Namun, satu makhluk yang telah lama dianggap hanya khayalan para pelaut yang ternyata benar-benar makhluk nyata adalah cumi-cumi raksasa.
Cerita dalam mitologi Skandinavia menyebut bahwa Kraken adalah makhluk laut raksasa yang mengerikan. Panjang tubuhnya bisa mencapai satu mil.
Cerita-cerita umum menggambarkan Kraken sebagai gurita yang sangat besar atau cumi-cumi raksasa yang menyerang kapal. Menurut beberapa kisah lainya, tubuh Kraken yang besar kerap disalahartikan sebagai pulau.
Cerita soal Kraken pertama kali disebutkan dalam Örvar-Oddr, kisah Islandia abad ke-13. Kisah ini menggambarkan dua monster laut, yakni Hafgufa dan Lyngbakr. Hafgufa diyakini sebagai referensi ke Kraken.
Umumnya, Kraken digambarkan seperti sosok gurita atau cumi-cumi raksasa, yang mungkin merupakan dasar dari monster legendaris itu. Namun, cerita lain juga pernah menggambarkannya sebagai makhluk "mirip kepiting" yang diyakini menyebabkan pusaran air besar.
Pada 1781, penulis Swedia Jacob Wallenberg menggambarkan Kraken dalam karyanya Min son på galejan (My son on the galley) sebagai berikut:
"Berangsur-angsur, Kraken naik ke permukaan, dan ketika ia berada di sepuluh hingga dua belas depa, kapal-kapal sebaiknya bergerak keluar dari sekitarnya, karena ia akan segera meledak, seperti pulau terapung, menyemburkan air dari lubang hidungnya dan membunyikan gelombang di sekelilingnya, yang bisa mencapai bermil-mil. Bisakah orang meragukan bahwa ini adalah pekerjaan dari seekor Leviathan?"
Hasil pekerjaan ilmiah selanjutnya mengonfirmasi bahwa makhluk yang digambarkan seperti Kraken, yakni cumi-cumi raksasa di laut, ternyata merupakan makhluk nyata.
Cumi-cumi raksasa yang hidup di laut ini bisa mencapai ukuran setidaknya 33 kaki (10 meter) dan beratnya lebih dari 400 pon (181 kilogram). Spesimen cumi-cumi raksasa terbesar yang ditemukan memiliki berat hampir satu ton dan panjang 59 kaki (18 meter).
Meski cerita makhluk ini telah ada selama berabad-abad, bukti fotografi pertama yang mengungkapkan bahwa cumi-cumi raksasa adalah makhluk nyata baru ada pada tahun 2004.
Karena kedalaman tempat mereka hidup, cumi-cumi raksasa jarang terlihat. Selain itu, karena mereka adalah invertebrata, cerita tentang mereka yang berukuran raksasa mudah diabaikan sebelum bukti itu ditemukan.
Pelaut mana pun yang mengaku telah melihat cumi-cumi sepanjang 60 kaki dan satu ton akan dengan mudah dianggap sebagai dongeng.
Dua tahun setelah peneliti Jepang pertama kali memotret salah satu dari binatang ini, spesimen cumi-cumi raksasa hidup akhirnya ditangkap dan dibawa ke permukaan.
Cumi-cumi raksasa yang ditangkap itu menjadi bukti nyata, meskipun itu adalah spesimen yang relatif kecil dengan tinggi hanya 24 kaki (7,3 meter).
Tentu, kemungkinan besar ada cumi-cumi raksasa berukuran jauh lebih besar--daripada yang ditangkap itu--yang kini mungkin masih hidup di laut dalam.
Hingga saat ini, ukuran terbesar cumi-cumi raksasa yang pernah ditemukan memang baru yang sepanjang kurang dari 20 meter. Belum yang lebih besar seperti dalam obrolan pelaut dan cerita rakyat maupun kisah mitologi Skandivania.
Namun, penemuan-penemuan itu setidaknya cukup membuktikan bawah cumi-cumi raksasa dalam cerita mitologi Skandinavia itu ternyata memang benar makhluk nyata.