Mengapa Gempa Shaanxi Disebut Paling Mematikan dalam Sejarah Manusia?

By Ricky Jenihansen, Sabtu, 8 Juli 2023 | 12:00 WIB
Gempa Shaanxi di Tiongkok pada tahun 1556 adalah hari paling mematikan dalam sejarah manusia. (Thing link)

Nationalgeographic.co.id—Dalam sejarah manusia, mungkin ada banyak peristiwa yang bisa disebut hari paling mematikan. Senjata nuklir, polusi dan penyebaran patogen mematikan bisa jadi penyebab kehancuran.

Meskipun sulit untuk mengatakan dengan pasti, hari paling mematikan menurut banyak ahli disebabkan oleh bencana alam. Dalam sejarah manusia, yang dianggap hari paling mematikan adalah gempa yang pernah terjadi di Shaanxi di Tiongkok.

Pada pagi hari tanggal 23 Januari 1556, gempa besar tiba-tiba mengguncang provinsi Shannxi di Tiongkok. Wilayah itu dianggap sebagai tempat lahirnya peradaban Tiongkok pada saat itu.

Gempa tersebut hanya berlangsung beberapa detik tetapi diperkirakan telah menewaskan 100.000 orang secara langsung.

Gempa itu kemudian diikuti oleh tanah longsor, lubang runtuhan, kebakaran, migrasi, dan kelaparan yang menewaskan sekitar 830.000 orang.

Tentu saja, jumlah korban itu tidak setinggi total korban jiwa dari peristiwa besar seperti Perang Dunia I dan Perang Dunia II. Atau bahkan pandemi, kelaparan, atau banjir.

Gempa Shaanxi secara luas dianggap sebagai gempa yang paling fatal. Sejarahnya abadi karena menewaskan sekitar 60 persen populasi dari wilayah itu. Tidak hanya itu, kehancuran yang sangat singkat juga dipertimbangkan.

Gempa Shaanxi juga dikenal sebagai gempa Jiajing karena terjadi di bawah pemerintahan Kaisar Jiajing dari dinasti Ming. Gempa ini kemudian dikenal sebagai gempa paling mematikan yang tercatat dalam sejarah manusia.

Gempa besar tersebut diperkirakan hanya berkekuatan 8,0 hingga 8,3. Perhitungan yang ada mungkin tidak sepenuhnya tepat, mengingat bencana besar ini terjadi sekitar abad ke-16.

Banyak gempa bumi yang mungkin lebih kuat dari gempa Shaanxi telah terjadi di tempat lain. Baik yang terjadi sebelum Gempa Shaanxi ataupun sesudahnya.

Akan tetapi, geologi dan desain perkotaan daerah tersebut pada saat itu, gempa itu menyebabkan kehancuran besar-besaran yang tidak proporsional. Banyak rumah menggunakan material batu yang berat.

Banyak bangunan di Shaanxi dibuat dengan batu berat. (Till Niermann)