"Jauh sekali bedanya," ucap Diky. "Hari ini cenderung lebih bersih."
Pada September 2018, SayaPilihBumi pernah mengadakan kegiatan Clean Up, pengumpulan sampah juga di CFD Jakarta dengan rute bolak-balik Sarinah-Bundaran HI dengan jarak total dua kilometer. Sampah yang terkumpul saat itu adalah 165 kilogram.
Jadi, perbandingannya, pada 2018 sampah yang terkumpul di CFD Jakarta adalah 82,5 kilogram per kilometer jalan. Adapun pada 2023 ini "hanya" 7,33 kilogram sampah per kilometer jalan.
"Artinya ada satu perubahan pada masyarakat hari ini dalam tanggung jawab mereka terhadap sampahnya sendiri," kata Diky.
Diky berharap semoga kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan bisa terus meningkat. "Semoga sarana dan prasarana kebersihan yang ada di Kota Jakarta dan Indonesia juga semakin baik, sistem pemilahan sampah kita juga bisa terpadu, bisa terintegrasi satu sama lain."
Lebih lanjut Diky mengapreasiasi semua partisipan dan relawan yang ikut kegiatan ini. Dia berharap semoga "semakin banyak teman-teman komunitas atau masyarakat yang terus bergerak mengingatkan masyarakat untuk tetap bertanggung jawab atas konsumsinya masing-masing."
Diky juga menjelaskan bahwa Circular City Clean ini rencananya tidak hanya dilakukan di kawasan Car Free Day, tetapi juga di ruang publik lain seperi area sungai, pantai, dan gunung. Tidak hanya di Jakarta, tetapi juga di kota-kota lain seperti Bogor dan Bandung.
Melalui Circular City Clean ini, SayaPilihBumi ingin berkolaborasi dan menginspirasi lebih banyak orang untuk memulai perubahan perilaku yang baik untuk lingkungan. Dari hal sekecil mungkin dan memulainya dari diri sendiri serta dari sekarang.
Diky mengatakan bahwa Circular City Clean ini merupakan gerakan semua orang. "Dengan tagar SayaPilihBumi, artinya kita menjaga Bumi, planet tempat kita tinggal hari ini. Sekecil apa pun tindakan kita, pasti ada hal besar yang nanti akan terjadi."
"Tidak hanya gerakan soal memungut sampahnya," tegas Diky, "tetapi bagaimana kita memulai perubahan perilakunya."