Dampak Perubahan Iklim, Usia Pohon Hutan Tropis Berkurang Separuhnya

By Ricky Jenihansen, Rabu, 12 Juli 2023 | 16:00 WIB
Hutan di Kampung Minta terdampak kebakaran besar di Kalimantan pada 1997-1998 dan menghanguskan 5.000 hektare hutan. Penelitian terkini, perubahan iklim telah mengurangi usia pohon-pohon di hutan tropis menjadi separuhnya. (Donny Fernando/National Geographic Indonesia)

Nationalgeographic.co.id—Perubahan iklim sepertinya telah memberikan dampak yang meluas, bahkan diluar perkiraan kita selama ini. Hasil penelitian baru ilmuwan Inggris telah mengungkapkan bahwa perubahan iklim telah mengurangi usia pohon separuhnya.

Hasil penelitian menunjukkan, rentang hidup atau usia pohon di hutan hujan tropis telah menyusut dalam 35 tahun terakhir. Mereka mendokumentasikan tren mengkhawatirkan ini di hutan hujan di Australia.

Temuan ini sepertinya adalah dampak perubahan iklim terhadap ekosistem yang belum dipahami hingga saat ini. Temuan tersebut telah dijelaskan di jurnal bergengsi nature dengan judul "Tropical tree mortality has increased with rising atmospheric water stress" yang diterbitkan daring.

Padahal hutan, seperti diketahui, bertindak sebagai penyerap karbon yang signifikan. Berkurangnya rentang hidup atau usia pohon jelas memberikan konsekuensi bagi planet ini dan bisa sangat menghancurkan.

Tidak hanya itu, dampak ekosistemnya dapat menciptakan lingkaran umpan balik. Pada akhirnya nanti juga berdampak pada kenaikan suhu global yang kemudian berkontribusi terhadapnya dan memperparah pemanasan global.

Tanda-tanda peningkatan angka kematian pohon-pohon sebenarnya bisa dilihat sejak tahun 1980-an. Hal itu menunjukkan bahwa sistem alami Bumi telah merespons perubahan suhu dan atmosfer lebih lama dari yang kita sadari.

"Sungguh mengejutkan dapat mendeteksi peningkatan kematian pohon yang begitu mencolok, apalagi tren yang konsisten di seluruh keanekaragaman spesies dan lokasi yang kami pelajari," kata ahli ekologi dan penulis utama David Bauman dari University of Oxford di Inggris.

"Risiko kematian yang berlipat ganda secara berkelanjutan akan menyiratkan bahwa karbon yang tersimpan di pepohonan kembali dua kali lebih cepat ke atmosfer."

Pada penelitian ini, para peneliti mengumpulkan lebih dari 70.000 titik data dari catatan yang ada. Para peneliti menyusun data dengan 24 petak hutan yang berbeda disertakan.

Informasi paling awal berasal dari tahun 1971, memungkinkan tim untuk melacak kematian pohon dalam jangka waktu yang lama.

Tekanan air di atmosfer yang didorong oleh pemanasan global adalah penyebab meningkatnya kematian pohon tropis. Menurut para peneliti, udara yang lebih hangat mengeringkan pohon lebih cepat.

Hutan hujan tropis Amazon dapat berubah menjadi sabana karena perubahan iklim. (Maciej Czekajewski/Shutterstock)