Baru setelah itu Sisyphus berkewajiban untuk kembali ke bawah tanah, di mana dia dipaksa untuk menggulingkan batu besarnya tanpa henti. Hal ini merupakan siksaan yang dijatuhkan Hades agar tidak tertipu untuk kedua kalinya.
Adapun arti dari penyiksaan itu sendiri berhubungan langsung dengan kejahatan. Bagi manusia fana, hidup adalah awal yang abadi, bukan jalan terbuka tanpa akhir. Siapa pun yang mencoba mendorong kembali batas-batas ini—sebagaimana ditiadakan oleh tatanan kosmik—akan belajar dengan harga dirinya. Begitu sampai pada waktunya, prosesnya harus dimulai lagi dari nol.
Kehidupan adalah keadaan pembaruan terus-menerus. Dengan kata lain, untuk menyatakan kembali pelajaran dari Odysseus, tidak ada individu yang dapat melarikan diri dari keterbatasan esensial dari kondisi manusianya.
Banyak mitos tetap menjadi gudang kebijaksanaan yang luas dan berharga. Jika kita membaca kisah-kisah ini dengan saksama dan merenungkannya, maka kisah-kisah itu dapat dengan mudah diperlakukan sebagai pelajaran yang menawarkan tuntunan dalam kehidupan sehari-hari.
Mitos sangat kuat karena dapat memberikan jawaban atas pertanyaan mendasar tentang moralitas, rasa bersalah, kejahatan, dan bagaimana menemukan tempat seseorang di dunia.
Kisah Raja Sisyphus dalam mitologi Yunani mengilustrasikan apa yang bisa terjadi ketika Anda mencoba menipu dan melarikan diri dari hal yang tak terhindarkan, yang dalam hal ini adalah kematian.