Benua Eropa Mencapai Rekor Suhu Tertinggi Akibat Perubahan Iklim

By Ricky Jenihansen, Kamis, 20 Juli 2023 | 08:00 WIB
Seorang pria memadamkan api di Pulau Evia Yunani selama gelombang panas Eropa, 8 Agustus 2021. Perubahan iklim telah memicu lonjakan laporan iklim ekstrem. (Angelos Tzortzinis/AFP)

Nationalgeographic.co.id—Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) mengumumkan bahwa benua Eropa telah mencapai rekor suhu tertinggi sejak tahun 1977. Rekor suhu tertinggi di benua Eropa itu diukur dengan gelompang panas yang terjadi akibat perubahan iklim.

Organisasi Meteorologi Dunia adalah badan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menangani kerja sama antarbangsa di bidang meteorologi. Lembaga ini menyimpan arsip cuaca dan iklim ekstrem di seluruh dunia.

Badan khusus PBB ini dengan susah payah memverifikasi setiap catatan yang diklaim termasuk untuk suhu, curah hujan, kekeringan, kecepatan angin, dan kilat.

Dalam pengumumannya belum lama ini, PBB menyatakan bahwa suhu 48 derajat celcius yang tercatat di pulau Sisilia pada tahun 2021 telah diverifikasi sebagai rekor suhu tertinggi Benua Eropa.

​"Organisasi Meteorologi Dunia telah menerima rekor suhu baru untuk benua Eropa sebesar 48,8 derajat Celcius (119,8 derajat Fahrenheit) diukur di Sisilia pada 11 Agustus 2021," kata organisasi yang berbasis di Jenewa itu.

​Komite ahli telah memverifikasi keakuratan pembacaan suhu, tetapi belum menerbitkan laporan lengkapnya. “Ada kemungkinan bahwa rekor ini dapat dipecahkan dalam di masa akan datang karena gelombang panas semakin meningkat.”

Untuk benua Eropa, Rekor suhu tertinggi yang terverifikasi sebelumnya dan tercatat adalah 48 derajat celcius (118,4 derajat Fahrenheit), ditetapkan di Athena pada 10 Juli 1977.

Rekor suhu baru biasanya akan diumumkan dalam jurnal peer-review tetapi WMO mengatakan belum memiliki kesempatan untuk melakukannya.

Penelitian global mengungkapkan negara-negara di mana gelombang panas yang memecahkan rekor cenderung menyebabkan kerusakan paling parah. (University of Bristol )

Namun, mengingat panas ekstrem akibat perubahan iklim saat ini yang terjadi di Eropa, suhu ekstrem pada tahun 2021 di Sisilia adalah rekor suhu tertinggi. Organisasi Meteorologi Dunia telah memverifikasi bahwa suhu yang tercatat di Sisilia tahun 2021 itu telah dikonfirmasi sebagai rekor suhu tertinggi di benua Eropa.

Organisasi Meteorologi Dunia mengatakan akan memeriksa catatan suhu baru yang potensial dari gelombang panas saat ini. Peningkatan suhu akibat perubahan iklim terus meningkat dan mengkhawatirkan.

Gelombang panas yang intens telah mencengkeram Amerika Serikat bagian selatan, Mediterania, Afrika Utara, Timur Tengah, dan beberapa negara di Asia, termasuk Tiongkok.

Beberapa hari terakhir, gelombang panas bahkan juga telah menyasar sebagian Eropa. Organisasi Meteorologi Dunia bahkan sampai mengeluarkan peringatan peningkatan risiko kematian terkait suhu yang terlalu tinggi.

PBB memperkirakan, setidaknya 61.000 orang mungkin telah meninggal akibat gelombang panas tahun lalu di Eropa saja.

Sementara, pusat koordinasi tanggap darurat Eropa juga mengeluarkan peringatan di sebagian besar wilayah Italia, Serbia, Bosnia dan Herzegovina selatan, Montenegro hingga Krosia.

"Jika ada catatan suhu ekstrem baru selama gelombang panas yang sedang berlangsung, kami akan mengeluarkan penilaian awal cepat dan kemudian memulai evaluasi terperinci sebagai bagian dari proses verifikasi kami yang teliti," kata Randall Cerveny, pelapor cuaca dan iklim ekstrem WMO, dalam sebuah pernyataan. .

Cerveny, seorang profesor Ilmu Geografis di Arizona State University, menginisiasi arsip Organisasi Meteorologi Dunia pada tahun 2007.

​"Perubahan iklim dan kenaikan suhu telah memicu lonjakan laporan rekor cuaca dan iklim ekstrem, terutama untuk panas," katanya.

​"Kita harus memastikan bahwa catatan-catatan ini diverifikasi demi pemahaman dan akurasi ilmiah."

Hampir separuh Bumi diproyeksikan akan memasuki zona iklim baru karena perubahan iklim. (iStockphoto)

Rekor suhu tertinggi

Menurut Archive of Weather and Climate Extremes, suhu terpanas yang pernah tercatat adalah di Furnace Creek, Death Valley, California pada 56,7 derajat celcius pada 10 Juli 1913.

Organisasi Meteorologi Dunia saat ini memverifikasi dua pembacaan suhu 54,4 derajat celcius (130 derajat Fahrenheit), tercatat di Death Valley, California pada 16 Agustus 2020.

Badan khusus PBB itu juga sekali lagi memverifikasi suhu ekstrem pada 9 Juli 2021. Jika divalidasi, ini akan menjadi suhu tertinggi di Bumi sejak 1931 dan suhu terpanas yang pernah tercatat di planet ini.

Hasil investigasi yang sangat teliti itu membutuhkan waktu. Temuannya diterbitkan dalam jurnal peer-review.

“Baik sensor 2020 dan 2021 di Death Valley harus dibongkar dan dikirim ke laboratorium kalibrasi pengujian independen. Salah satu pengujian telah selesai dan kami menunggu yang kedua,” kata Prof. Cerveny.

Prof. Cerveny adalah President Professor of Geographical Sciences, Arizona State University, Tempe, Arizona, USA.

Penilaian awal menunjukkan bahwa pengamatan rekor suhu dan perubahan iklim itu sah. Peralatan di stasiun meteorologi Furnace Creek dijaga secara teratur oleh National Weather Service di Las Vegas. Temuan awal menunjukkan itu dalam kondisi kerja yang layak pada saat pengamatan.

Catatan catatan suhu lainnya

Suhu tertinggi kedua ditetapkan pada Juli 1931 di Kebili, Tunisia, pada 55 derajat celcius. Rekor suhu tinggi lainnya termasuk 54,0 derajat celcius di Mitribah, Kuwait, pada 21 Juli 2016 dan yang kedua di Turbat, Pakistan, pada 28 Mei 2017.

“(Tapi) beberapa sejarawan cuaca mempertanyakan keakuratan catatan suhu lama."

Arsip Organisasi Meteorologi Dunia untuk Cuaca dan Iklim ekstrem selalu bersedia menyelidiki catatan ekstrem apa pun di masa lalu ketika bukti baru yang kredibel disajikan.

"Namun, Komite Ekstrem Nasional AS dan Arsip cuaca dan iklim ekstrem WMO menerima pengamatan suhu tahun 1913,” kata Prof. Cerveny.