Nationalgeographic.co.id—Telah diketahui, perilaku saling membunuh sesama manusia seringkali terjadi dengan berbagai alasan. Tapi bagaimana dengan dunia hewan? Apakah hewan juga saling membunuh sesamanya seperti manusia?
Ketika kita menonton pertunjukan satwa liar di televisi. Kita kemungkinan besar akan melihat setidaknya satu adegan binatang membunuh yang lain.
Apakah itu beruang coklat menangkap salmon di mulutnya atau seekor cheetah berlari mengejar antelop. Namun demikian, dunia hewan sebenarnya penuh dengan lebih dari sekadar pertarungan antar spesies.
Menurut para ahli, ada banyak spesies yang secara teratur membunuh, atau dengan sengaja membunuh, jenis mereka sendiri. Seperti halnya manusia, di dunia hewan, mereka juga saling membunuh sesamanya.
Misalnya di dunia serangga dan arakhnida, ada perilaku kanibalisme seksual. Serangga atau arakhnida betina akan memakan jantan sebelum, selama, atau setelah kawin.
Perilaku tersebut terjadi pada sejumlah spesies, termasuk belalang Cina (Tenodera sinensis) dan laba-laba janda hitam (Latrodectus hesperus).
Contoh lain, embrio hiu yang diketahui mengkanibal teman serasahnya saat masih dalam kandungan. Tentu saja, pembunuhan di dunia hewan tidak selalu melibatkan proses makan.
Berbagai jenis ikan, seperti cichlids dan cupang (ikan petarung Siam), sangat teritorial saat dewasa. Mereka akan saling menyerang, dan terkadang membunuh ikan lain yang masuk ke wilayah mereka.
Dan di seluruh kerajaan hewan, pertarungan untuk mendapatkan pasangan adalah hal biasa dan kadang-kadang bisa berakhir dengan kematian.
Beberapa spesies burung kolibri bahkan telah mengembangkan paruh berujung belati yang berpotensi mematikan yang digunakan pejantan untuk saling menikam selama pertempuran udara mereka.
Dalam beberapa kasus, ini bukan pembunuhan, tetapi persaingan seksual, di mana seekor hewan dapat secara tidak sengaja membunuh calon pasangannya.