Pasukan 'Penunggang Kuda Iblis': Mengapa Kavaleri Mongol Ditakuti?

By Tri Wahyu Prasetyo, Kamis, 3 Agustus 2023 | 12:00 WIB
Potret Jenghis Khan oleh Pierre Duflos (Via Big Think)

Nationalgeographic.co.id—Mendengar deru kaki kuda pasukan kavaleri Mongol, boleh jadi akan membuat musuh ketar-ketir. Pasukan kavaleri Mongol dikenal memiliki kemampuan berkuda dan memanah di atas rata-rata, inilah yang akan menciptakan mimpi buruk bagi setiap lawannya.

Kisah dimulai saat Pertempuran Köyiten pada tahun 1201, Jenghis Khan terlempar dari kudanya setelah tertembak panah.

“Tidak jelas apakah anak panah itu mengenai dirinya atau tunggangannya. Namun yang jelas, setelah pertempuran dimenangkan, Khan meminta para tawanannya yang baru saja dibelenggu untuk menunjukkan prajurit yang berhasil menembaknya,” jelas Tim Brinkhof.

Prajurit tersebut dikenal sebagai Jebe. Orang-orang mengira bahwa ia akan dihukum mati. Namun, mengejutkannya, ia justru diangkat menjadi salah satu perwira komandan Jenghis Khan.

Jenghis Khan memiliki banyak alasan untuk mempromosikan Jebe. Ia memiliki dua bakat yang jarang dimiliki oleh prajurit biasa: Berkuda dan memanah dengan jitu. Di Kemudian hari, kemampuan tersebutlah yang akan membuat tentara Mongol menjadi mimpi buruk bagi musuh-musuhnya. 

Terlahir Untuk Berkuda

Militer telah menggunakan kuda dalam pertempuran setidaknya selama dua ribu tahun. Namun, tidak ada bangsa lain yang menggabungkan keunggulan strategis hewan ini dengan memanah seperti bangsa Mongol.

Dilaporkan, Mongol mampu mengeksekusi tembakan dan manuver dengan menunggang kuda sekaligus, jauh melampaui tingkat keterampilan militer lawan-lawannya.

“Kuda, bagaimanapun juga, merupakan bagian integral dari budaya masyarakat padang rumput nomaden ini,” jelas Brinkhof. “Bukti arkeologis menunjukkan bahwa domestikasi kuda di Mongolia dimulai sekitar tahun 1400 SM, dan hingga saat ini hewan ini menempati posisi sentral dalam budaya negara tersebut.”

Penulis Elizabeth Kendall, dalam buku “Wayfarer in China”, mengatakan "Untuk menghargai orang Mongol, Anda harus melihatnya menunggang kuda.” Ia juga menggambarkan, “...Orang Mongol tanpa kuda poni hanya setengah orang Mongol, tetapi dengan kuda poni, ia setra  hebatnya dengan dua orang." 

Di bawah pemerintahan, orang-orang di usia tiga hingga lima tahun telah dilatih untuk menunggang kuda. Dan di usia 6 hingga 12 tahun, mereka telah mengikuti perlombaan berkuda pertamanya.

Pengalaman mereka yang panjang, menjelaskan mengapa orang Mongol secara luas dianggap sebagai penunggang kuda terbaik di dunia.