Salah Kaprah Citra Ninja Kekaisaran Jepang dalam Budaya Populer

By Tri Wahyu Prasetyo, Kamis, 10 Agustus 2023 | 10:00 WIB
Dalam kebanyakan budaya populer, ninja digambarkan dengan pakaian serba hitam, dengan menggunakan pentup wajah dan kepala. (Via World History Faq)

Beginilah cara mereka menembus pertahanan: berbaur dengan kerumunan dan lingkungan, bukan dengan menutupi tubuh mereka dengan kain.

Apa Warna Favorit Ninja Kekaisaran Jepang?

Di dalam gelap malam, para ninja lebih memilih warna biru tua alih alih hitam. Hal ini akan jauh lebih berhasil untuk menyembunyikan mereka karena warna hitam akan tetap terlihat jelas bahkan dalam kegelapan.

“Beberapa catatan sejarah menunjukkan bahwa para ninja sebenarnya lebih sering mengenakan pakaian berwarna biru daripada hitam,” jelas Christian.

Mungkin warna hitam akan benar-benar menjadi pilihan terbaik ketika lingkungan benar-benar gulita.

Faktanya di malam hari, di tempat ninja beroperasi, terdapat banyak cahaya, misalnya cahaya api atau cahaya bulan.

Selain biru tua, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, para ninja mengenakan warna hijau dan coklat.

Jika seorang ninja beroperasi di daerah pedesaan atau hutan, menurut Christian, mereka mungkin memilih untuk mengenakan warna-warna yang bersahaja, seperti hijau atau cokelat–mirip dengan seragam kamuflase yang dikenakan oleh para tentara modern.

“Warna-warna ini akan membantu mereka menyatu dengan tanah dan pepohonan.” jelasnya.

Apa yang Dipakai Para Ninja di Kepala Mereka?

Ninja sering digambarkan mengenakan zukin, yaitu tudung yang menutupi kepala, dan dipasangkan dengan fukumen, yang akan menutupi wajah mereka.

Sandangan ini turut menciptakan aura misterius, seperti yang dimunculkan dalam budaya populer.

Menariknya, tidak ada bukti bahwa para ninja pernah benar-benar mengenakan benda-benda ini dalam kehidupan nyata. 

Cenderung luwes, para ninja akan mengenakan apa pun yang diperlukan dalam situasi operasi mereka. Menggunakan zukin dan fukumen justru akan menarik perhatian yang tidak diinginkan.

“Ninja tidak mengenakan apa pun di kepala mereka kecuali jika itu akan membantu mereka berbaur,” jelas Christian.