Penerbitan Kembali Majalah Intisari Edisi Pertama Agustus 1963: Ada 10 Alasan Kita Harus Mengoleksinya

By Tjahjo Widyasmoro, Kamis, 10 Agustus 2023 | 18:00 WIB
Majalah Intisari edisi pertama yang terbit pada 17 Agustus 1963 kembali diterbitkan. (INTISARI)

Nationalgeographic.co.id—Redaksi majalah Intisari menerbitkan kembali arsip edisi pertamanya yang terbit pada 17 Agustus 1963. Penerbitan ini sekaligus bingkisan 60 tahun majalah mungil ini untuk Indonesia. 

Menurut rencana majalah ini akan diterbitkan dalam format dan isi yang sama persis (autentik) sesuai dengan majalah yang beredar 60 tahun silam tersebut.

Sangat besar kemungkinan banyak dari pembaca saat ini tidak mengalami momen penerbitan edisi perdana majalah Intisari pada masa itu.

Nah, inilah kesempatan para pembaca masa kini untuk menjadi bagian dari sejarah dalam dunia penerbitan pers Indonesia yakni penerbitan Majalah Intisari edisi pertama ini.

Kenapa kita harus memiliki Majalah Intisari edisi pertama ini? Mari kita lihat 10 alasannya:

#1: Majalah ini adalah bagian dari sejarah Pers Indonesia

Penerbitan Majalah Intisari pada 17 Agustus 1963 juga merupakan cikal bakal terbentuknya perusahaan Kompas Gramedia (KG) yang menjadi salah satu bagian dari sejarah pers nasional. Saat ini KG terus berkembang ke berbagai bentuk media baru bahkan ke bidang-bidang usaha yang lain di luar media massa.

#2: Format edisi penerbitan ulang ini dibuat autentik seperti edisi pertama

Format Majalah Intisari sengaja dibuat dengan ukuran mungil (14 x 17,5 cm) agar mudah dibawa-bawa dalam perjalanan. Format semacam ini tetap dipertahankan selama 60 tahun, termasuk pada penerbitan ulang edisi pertama ini.

#3: Majalah edisi pertama ini termasuk langka

Edisi pertama Majalah Intisari bisa dibilang edisi yang langka, karena saat diterbitkan dan dicetak 10.000 eksemplar, ternyata semua habis terjual. Masih banyak pembaca yang tidak mendapat edisi pertama ini lantaran sudah tidak ada di pasaran.

#4: Majalah ini menjadi saksi hiperinflasi ekonomi saat itu