Bagaimanakah Peran Penting Wanita dalam Sejarah Romawi Kuno?

By Sysilia Tanhati, Jumat, 11 Agustus 2023 | 22:30 WIB
Wanita dalam sejarah Romawi kuno memainkan banyak peran. Meski begitu, mereka tidak memiliki suaranya sendiri. (OrnaW/Pixabay)

Wanita dalam sejarah Romawi kuno memainkan banyak peran. Mereka bisa menjadi permaisuri, pendeta, dewi, pemilik toko, bidan, pelacur, anak perempuan, istri dan ibu. Meski memiliki banyak peran, wanita di Romawi kuno tidak memiliki "suaranya" sendiri.

Seperti di banyak budaya, nilai wanita di Romawi kuno dikaitkan dengan ayah atau suami mereka. Dalam sejarah Romawi kuno, wanita mayoritas dinikahkan pada usia pertengahan remaja.

Tidak ada wanita Romawi yang dapat memilih untuk berperan dalam politik, militer, atau kekaisaran. Namun dalam beberapa kasus, mereka memiliki cara untuk mengeklaim kekuatan dan hak baru. Kadang-kadang mereka melakukannya dengan memengaruhi laki-laki dalam kehidupan mereka. Selain itu, wanita Romawi juga dapat mengeklaim peran agama dalam masyarakat.

Wanita menjadi pendeta penting dalam sejarah Romawi kuno

Sementara masyarakat Romawi kuno didominasi oleh laki-laki, dewa-dewa Romawi tidak. Dari tiga dewa tertinggi, hanya satu—Jupiter, raja para dewa—yang berjenis kelamin laki-laki. Lainnya adalah Juno, kepala dewi dan pelindung kekaisaran. Dan juga Minerva, putri Jupiter dan dewi kebijaksanaan dan perang.

Perawan Vestal—atau pendeta wanita Vesta—merupakan warga Roma yang penting. Diangkat sebelum pubertas dan diharuskan untuk tetap suci selama 30 tahun, keenam wanita muda itu memegang tugas suci. "Tugasnya antara lain menjaga api perapian di kuil Vesta (keyakinan adalah bahwa jika api padam, begitu pula Roma)," tulis Suzanne McGee di laman History.

Perawan Vestal juga menjaga surat wasiat orang Romawi terkaya dan terkemuka, seperti Julius Caesar.

Perawan Vestal adalah bertugas menjaga api tetap menyala di kuil Vesta dalam sejarah Romawi kuno. (Public domain)

Signifikansi religius para pendeta memberi mereka kekuatan dan pengaruh yang tidak biasa dalam sejarah Romawi. Tidak jarang mereka memanfaatkan kekuatan dan pengaruhnya itu. Misalnya ketika mereka campur tangan untuk menyelamatkan kaisar muda dari diktator Sulla.

Wanita Romawi mendompleng kekuatan pria

Kehidupan publik yang sangat terbatas tidak menghentikan beberapa wanita Romawi kuno yang cerdas untuk mendapatkan pengaruh.

Salah satu panutan wanita berpengaruh paling awal di republik Romawi adalah Cornelia. Ia adalah putri jenderal Romawi terkenal Publius Cornelius Scipio Africanus. Cornelia dididik dengan baik dan dibesarkan di rumah seorang pemimpin militer dan politik.