Nationalgeographic.co.id—Ular derik adalah salah satu spesies yang memiliki suara ikonik di dunia hewan. Suara itu berasal dari ekornya yang unik. Mendengar suara ular derik di tengah hutan, jelas adalah sesuatu yang paling menakutkan bagi para pendaki gunung.
Tapi bagaimana ular derik ini mengeluarkan suara ikonik ini? Dan mengapa ular derik mengeluarkan suara yang khas di dunia hewan itu?
"Semuanya memberi tahu kita bahwa mereka berbunyi untuk memperingatkan predator," kata David Pfennig, seorang profesor biologi di University of North Carolina di Chapel Hill, kepada Live Science.
Ular derik mungkin tampak seperti makhluk yang menakutkan di dunia hewan. Akan tetapi, mereka tidak berada di puncak rantai makanan.
Ketika pemangsa atau binatang buas yang dapat menginjak-injak seperti misalnya coyote atau bison yang mendekat, ular derik memperingatkan pemangsa untuk menjauh atau mungkin menghadapi taringnya.
Namun, para ilmuwan tidak selalu mengetahui hal ini. Menurut Pfennig, hingga tahun 1950-an, ada banyak perdebatan tentang kegunaan suara ular derik itu sebenarnya.
Beberapa ilmuwan berpikir, suara itu mungkin digunakan untuk menarik pasangan. Akan tetapi, suara itu ternyata bekerja sebagai apa yang disebut sinyal aposematik.
Sinyal aposematik berarti bahwa alih-alih diam atau berkamuflase, hewan tersebut memiliki sifat yang membuatnya menonjol bagi pemangsanya. Ini mungkin terdengar berlawanan dengan intuisi, tetapi banyak hewan menggunakan sinyal aposematik.
Sinyal aposematik adalah peringatan di dunia hewan kepada pemangsa potensial yang tidak layak untuk diserang atau dimakan.
Bentuk peringatan itu dapat berupa pertahanan apa pun yang membuat mangsa sulit dibunuh dan dimakan. ,Seperti misalnya racun, bisa, rasa atau bau busuk, duri tajam, atau sifat agresif.
Sinyal iklan ini dapat berupa pewarnaan yang mencolok , suara, bau, atau karakteristik lain yang dapat dilihat dengan mudah.